Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panik Dikejar Warga, Perampok di Cimanggis Kabur Tinggalkan Motornya

Kompas.com - 10/10/2017, 15:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Dua perampok yang beraksi di Jalan Pekapuran, Sukatani, Cimanggis, Depok, pada Selasa (10/10/2017), sekitar pukul 10.00, meninggalkan sepeda motornya di lokasi kejadian, persis di SD Sindangkarsa.

Hal itu terjadi setelah seorang perampok panik melihat warga yang berusaha mengejar seusai mereka beraksi.

Korban perampokan di Jalan Pekapuran adalah Somad, penjaga SD Sindangkarsa.

Kapolsek Cimanggis Komisaris Sunarto menjelaskan, dua perampok itu tiba di SD Sindangkarsa berboncengan sepeda motor. Begitu tiba, satu orang di antaranya langsung menuju halaman sekolah dan merampas sepeda motor Honda Beat yang dikemudikan Somad.

"Setelah motornya dirampas, korban meneriaki pelaku yang berupaya kabur. Karena diteriaki, satu pelaku yang stand by di motor panik dan langsung naik ke motor korban yang sudah dipakai temannya. Langsung kabur dengan satu motor mereka, tapi motornya sendiri malah ditinggalin," kata Sunarto, saat ditemui di Mapolsek Cimanggis, Selasa siang.

(baca: 36 Turis Belanda Jadi Korban Perampokan Polisi "Palsu" di Bandara)

Dalam peristiwa tersebut, seorang perampok sempat melepaskan tembakan saat dihadang massa yang mencoba menangkap. Tembakan itu membuat warga yang sempat mengepung tidak berani mendekat.

Kondisi itu yang dimanfaatkan kedua rampok untuk kabur memacu kendaraannya hingga menghilangkan jejak.

"Ada anggota kami di lokasi yang sudah sempat mengejar. Tapi pelaku lebih cepat sehingga anggota kami kehilangan jejak," ujar Sunarto.

Motor yang ditinggalkan para perampok kini diamankan di Mapolsek Cimanggis. Motornya berjenis sama seperti motor milik Somad yang mereka curi, yakni Honda Beat. Adapun pelat nomornya adalah F 3970 FAH.

"Sekarang kasusnya masih dalam penyelidikan," kata Sunarto.

Kompas TV Dari kasus percobaan perampokan di Jakarta Timur, Deni Rono, korban perampokan yang mengalahkan pelaku perampokan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com