Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Pelemparan Batu ke Truk Sampah DKI Sudah Beraksi Puluhan Kali

Kompas.com - 10/10/2017, 17:14 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com – Kapolsek Bantargebang, Kompol Siswo mengatakan tersangka pelempar batu ke truk sampah DKI Jakarta di Jalan Siliwangi, Bantargebang, Kota Bekasi, sudah sering beraksi.

Kepada polisi, tersangka mengaku telah 25 kali melempari truk sampah DKI Jakarta dan puluhan mobil pribadi.

“Di sini dia (tersangka AR) sudah mengakui ada 25 truk sampah yang dilempar. Di samping itu, pelaku mengaku melempari 35 mobil berbagai jenis terutama di sepanjang Jalan Siliwangi (Bantargebang, Kota Bekasi) yang dilakukan malam hari," kata Siswo di Bekasi, Selasa (10/10/2017).

(baca: 3 Pelajar Lempari Truk Sampah DKI dengan Batu karena Ingin Terkenal)

Dia menjelaskan, ada tiga tersangka yang ditangkap, antara lain AR, BSR, dan AH. Ketiganya berstatus pelajar berusia 16 tahun.

Meski di bawah umur, Siswo mengatakan tetap akan menindak tegas ketiga tersangka.

Di antara ketiga tersangka, kata Siswo, AR berperan sebagai otak pelemparan batu ke truk sampah DKI. Dia mengajak tersangka lain dengan alasan ingin membuat keributan dan agar dikenal masyarakat.

Siswo menjelaskan, ketiga tersangka ditangkap saat terjadi pelemparan batu terhadap truk sampah di Jalan Siliwangi, Kamis (5/10/2017), sekitar pukul 22.30 WIB.

(baca: Truk Sampah DKI Dilempari Batu di Bantargebang)

Setelah melempari truk, ketiga tersangka dan enam rekannya berboncengan tiga sepeda motor dari Jalan Cipendawa ke Jalan Pangkalan Enam sambil menunggu truk sampah lainnya.

Polisi kemudian menangkap tiga tersangka dan mengamankan barang bukti potongan batu bata merah, pecahan kaca truk, dan sepeda motor yang digunakan tersangka.

Masih ada seorang tersangka dalam pengejaran karena berperan membelikan minuman keras sebelum para tersangka melempari truk.

Ketiga tersangka dikenakan pasal 170 KUHP tentang Kekerasan terhadap Orang dan Barang dengan ancaman hukuman penjara paling lama tujuh tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com