Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukiman Napi di Ciangir Didesain Terbuka, Bagaimana Pengamanannya?

Kompas.com - 11/10/2017, 19:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kompleks Permukiman Pemasyarakatan di Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, didesain terbuka layaknya komplek hunian pada umumnya. Warga binaan yang merupakan para narapidana akan menempati komplek tersebut untuk menjalani proses asimilasi sebelum selesa menjalani masa hukumannya.

Lantas, bagaimana pengamanan terhadap para warga binaan dan antisipasi agar mereka tidak kabur dari sana?

"Kan rugi dia. Kalau orang-orang sudah mau pulang lima bulan lagi, tiba-tiba melarikan diri, wah bisa bahaya. Dia yang rugi sendiri," kata Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly usai meresmikan pembangunan Permukiman Pemasyarakatan di sana, Rabu (11/10/2017).

Yasonna menjelaskan, konsep permukiman dipakai sesuai dengan modernisasi proses pemidanaan sembari mempersiapkan warga binaan sebelum benar-benar kembali ke tengah masyarakat. Karena itu, suasana yang dibangun adalah yang terbuka dan nyaman, berbeda dengan mereka yang baru awal-awal menjalani masa hukuman di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).

Lihat juga: Permukiman Napi di Ciangir Akan Dilengkapi Sarana Olahraga hingga Pasar

"Hanya memang kami akan betul-betul tempatkan mereka tetap ada penjagaan, tetap ada tembok, tapi temboknya tidak seperti yang ada di lapas medium atau maximum security," kata Yasonna.

Pagar yang dibangun di sekeliling komplek Permukiman Pemasyarakatan Ciangir bisa berupa tembok atau pagar tanaman. Luas komplek tersebut 30 hektar.

Lahan yang dipakai merupakan aset DKI Jakarta, dari total 98 hektar luas lahan mereka di Desa Ciangir. Pembangunan kompleks Permukiman Pemasyarakatan ditargetkan rampung tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com