Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkumham Bangun Permukiman di Ciangir, Bukan Lapas

Kompas.com - 10/10/2017, 19:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pihak terkait untuk membangun kawasan yang dinamakan permukiman pemasyarakatan di Desa Ciangir, Kabupaten Tangerang.

Hal ini sekaligus untuk menjelaskan pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan akan dibangun lembaga pemasyarakatan atau lapas di lokasi tersebut.

"Beda, di sini yang kami bangun itu adalah permukiman pemasyarakatan, bukan lapas. Lapas itu ada tembok tertutup yang mengelilingi area tersebut, sedangkan permukiman bentuknya terbuka, open camp," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen PAS Kemenkumham, Ade Kusmanto, saat ditemui Kompas.com di Ciangir, Selasa (10/10/2017) petang.

(baca: Warga Ciangir Berharap Kecipratan Rezeki jika Pemprov DKI Bangun Lapas dan Panti)

Ade menjelaskan, pihaknya bekerja sama memanfaatkan aset Pemprov DKI Jakarta berupa lahan yang menganggur di Desa Ciangir. Adapun luas lahan yang dipinjamkan dalam kerja sama untuk pembangunan permukiman pemasyarakatan mencapai 30 hektare.

Adapun pada Rabu (11/10/2017), Kemenkumham akan menggelar seremoni peletakan batu pertama yang menandai dimulainya pembangunan permukiman pemasyarakatan di sana.

Rencana pemanfaatan lahan di Ciangir sudah lama digagas dalam rangka mengurangi kepadatan warga binaan di lapas-lapas naungan Ditjen PAS selama ini.

"Warga binaan yang menempati permukiman pemasyarakatan adalah mereka yang sudah masuk pada tahap asimilasi atau menjelang masa bebas mereka, supaya bisa siap kembali terjun dan bermanfaat di tengah masyarakat," ujar Ade.

Kompas TV Jurnalis Kompas TV, Glenys Octania mendatangi lokasi yang akan dibangun lembaga pemasyarakatan di Ciangir, Kabupaten Tangerang, Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com