Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2017, 07:18 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan mulai memimpin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Senin (16/10/2017) sore ini usai dilantik Presiden Joko Widodo.

Beberapa hari menjelang pelantikan, kepercayaan diri keduanya meningkat. Mereka juga yakin mayoritas warga DKI siap dipimpin Anies-Sandi.

Dalam pidato politik di acara syukuran Partai Kebangkitan Sejahtera (PKS) pada Minggu malam, Anies menegaskan, pelantikannya hari ini bersama dengan Sandiaga Uno bukanlah sebuah akhir tetapi awal dari perjuangannya.  Anies meyakini perubahan akan dimukai hari ini

"Jakarta bukan hanya milik warga Jakarta, milik semua warga negara Indonesia karena ini Ibu Kota. Kirimkan pesan kepada semuanya kalau 16 Oktober besok perubahan akan dimulai," ujar Anies di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu.

Hal lainnya yang ditegaskan Anies di depan para pendukung dan pengurus PKS adalah bahwa dia bersama Sandiaga akan menunaikan janji-janjinya selama kampanye.

"Ini merupakan amanat jutaan orang yang ikhlas. Amanat tanpa transaksi, kami berencana menunaikan semua janji kami, 23 janji, bukan program kerja, kami mau eksplisitkan ini," ucapnya lagi.

Anies dan Sandiaga juga yakin, warga siap menerima mereka.

"Kami memiliki data terakhir dan ini tidak akan kami publikasikan karena ini untuk kami sendiri, bahwa 97 persen warga Jakarta sudah siap menerima dan percaya diri terhadap kepemimpinan yang akan mulai bertugas mulai hari Senin," kata Sandiaga di Jakarta Selatan, Jumat lalu.

Menurut Sandi, kepercayaan warga DKI itu menjadi modal dalam memimpin Jakarta. Sebab, jika warganya percaya, ia dan Anies juga percaya diri.

"Kami melangkah ke Balai Kota dengan percaya diri karena masyarakatnya juga sudah percaya diri dan merekat secara fundamental. Mereka menunggu realisasi dari program-program kami," ujar Sandi.

Sandiaga menyebutkan di antara kalangan warga DKI Jakarta, para pemilih Ahok-Djarot dan Agus-Sylvi yang paling antusias menagih janji kampanye mereka. "Justru yang kemarin memilih bukan kami, baik nomor 1 maupun nomor 2, justru sangat mengenali program-program kami," katanya.

Hasil survei

Survei Litbang Kompas yang diselenggarakan pada 30 September dan 1 Oktober 2017 menunjukkan angka yang berbeda dengan survei internal Anies-Sandi.

Sebanyak 49,6 persen dari 413 warga DKI yang dipilih acak sebagai responden menyatakan tidak yakin Anies-Sandi akan merealisasikan janji kampanye. Sementara yang yakin sebesar 40,2 persen, dan 10,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Terkait keyakinan bahwa Anies-Sandi bisa menyelesaikan masalah, 46 persen yakin, 40 persen tidak yakin, dan 14 persen tidak tahu atau tidak jawab.

Janji kampanye yang paling diingat responden yakni DP rumah 0 rupiah (49,9 persen), KJP Plus (10,9 persen), dan OK OCE (9,2 persen). Sementara 20,3 persen responden tidak tahu.

Survei itu menggunakan metode pencuplikan sistematis dari buku telepon terbaru. Tingkat kepercayaannya 95 persen, dan margin of error kurang lebih 4,7 persen.

Hasil lengkap survei itu terbit di harian Kompas edisi 16 Oktober 2017, di halaman 26 dengan judul "Dukung dan Kawal Jakarta".

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kemenag Laporkan Aktivitas Umrah 'Backpacker' ke Polda Metro, Sebut Itu Langgar UU

Kemenag Laporkan Aktivitas Umrah "Backpacker" ke Polda Metro, Sebut Itu Langgar UU

Megapolitan
Saksi Mengaku Dengar Rintihan Anak Pamen TNI AU Saat Terbakar di Lanud Halim

Saksi Mengaku Dengar Rintihan Anak Pamen TNI AU Saat Terbakar di Lanud Halim

Megapolitan
Heru Budi Perintahkan BKD Tindak ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Pelantikan

Heru Budi Perintahkan BKD Tindak ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Pelantikan

Megapolitan
Kamera CCTV di Lanud Halim Rekam Anak Pamen TNI Naik Sepeda Seorang Diri ke Tempat Kematiannya

Kamera CCTV di Lanud Halim Rekam Anak Pamen TNI Naik Sepeda Seorang Diri ke Tempat Kematiannya

Megapolitan
Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter

Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter

Megapolitan
Tegur ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Dilantik, Heru Budi: Anda Tidak Disiplin!

Tegur ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Dilantik, Heru Budi: Anda Tidak Disiplin!

Megapolitan
Polisi Temukan Kertas Bergambar Milik Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim, Korban Merasa Dihargai Saat Main 'Game'

Polisi Temukan Kertas Bergambar Milik Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim, Korban Merasa Dihargai Saat Main "Game"

Megapolitan
Masih Menanti Kampung Susun Bayam, Warga: Mau Sampai Kapan di Rusunawa Nagrak?

Masih Menanti Kampung Susun Bayam, Warga: Mau Sampai Kapan di Rusunawa Nagrak?

Megapolitan
Paman Sebut Siswi R Teriak Sebelum Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Ini Kata Polisi

Paman Sebut Siswi R Teriak Sebelum Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Ini Kata Polisi

Megapolitan
Ada 6 Luka Tusuk di Tubuh Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim

Ada 6 Luka Tusuk di Tubuh Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim

Megapolitan
Stasiun Gambir Terapkan 'Face Recognition', Penumpang KA Wajib Registrasi KTP dan Sidik Jari

Stasiun Gambir Terapkan "Face Recognition", Penumpang KA Wajib Registrasi KTP dan Sidik Jari

Megapolitan
Sepekan Lebih Tewasnya Anak Pamen TNI di Halim, Polisi Belum Bisa Simpulkan Dibunuh atau Bunuh Diri

Sepekan Lebih Tewasnya Anak Pamen TNI di Halim, Polisi Belum Bisa Simpulkan Dibunuh atau Bunuh Diri

Megapolitan
3 Gudang Dekorasi di Ciputat Tangsel Terbakar, Dipastikan Tak Ada Korban

3 Gudang Dekorasi di Ciputat Tangsel Terbakar, Dipastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi: Tak Ada Bercak Darah dan DNA Lain selain Milik Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Hakim

Polisi: Tak Ada Bercak Darah dan DNA Lain selain Milik Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Hakim

Megapolitan
Anak Tikam Ayahnya di Cimanggis Depok, Darah Tercecer hingga 10 Meter

Anak Tikam Ayahnya di Cimanggis Depok, Darah Tercecer hingga 10 Meter

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com