JAKARTA, KOMPAS.com - Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) DKI Jakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (18/10/2017) siang.
Mereka datang untuk menagih janji kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk menyejahterakan buruh.
"Kami ingin menuntut harapan yang diberikan sang gubernur yang baru ini. Alhamdulillah beliau punya niat, tekad akan meningkatkan kesejahteraan buruh DKI Jakarta," ujar salah satu orator, Alson.
Para buruh meminta Anies dan Sandi meningkatkan upah minimum provinsi (UMP) di Jakarta. Sebab, keputusan penetapan UMP berada di tangan Anies melalui peraturan gubernur (pergub) yang akan ditekennya.
Baca: Sandiaga Ingin Lebih Awal Bahas UMP DKI 2018
"Karena janji adalah utang. Pak Gubernur yang terhormat, kami KSBSI datang menagih janji Bapak karena ini memasuki bulan-bulan penetapan UMP 2018," kata Alson.
Menurut dia, KSBSI telah melakukan survei pasar untuk mengetahui UMP yang layak. Survei itu, lanjut Alson, dihitung berdasarkan 60 komponen dasar untuk hidup layak.
"Kami berharap janji beliau bukan sekadar janji. Kami tidak mau punya gubernur yang cuma janji politik, janji kampanye," ucapnya.
Baca: Buruh Demo Tuntut UMP DKI Rp 3,8 Juta, Ancam Duduki Balai Kota
Para buruh itu melakukan aksi unjuk rasa dengan membawa spanduk besar berwarna merah. Dalam spanduk tersebut ditulis "Hasil survei KSBSI DKI Jakarta UMP 2018 sebesar Rp 4.152.289."
Adapun UMP di Jakarta pada 2017 sebesar Rp 3.355.750. Angka ini naik 8,25 persen dari UMP 2016 yang sebesar Rp 3,1 juta.