Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Sentuhan Anies-Sandi di Pasar Blok G Tanah Abang...

Kompas.com - 18/10/2017, 15:07 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diresmikan pada 2 September 2013 oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo, kondisi Pasar Blok G Tanah Abang hingga saat ini masih sama. Tidak menarik pembeli, membuat pedagang merana.

Ya, hingga gubernur DKI diserahkan Jokowi kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), lalu Ahok kepada Djarot Saiful Hidayat, kondisi Pasar Blok G tak berubah. Kios ditinggal pedagang yang memilih berjualan di bahu jalan atau trotoar.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI hingga era Pemerintahan di Ibu Kota 2012-2017 selesai, namun tak satu pun mampu menarik pengunjung.

Para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sekitaran Pasar Tanah Abang mengaku lebih senang berjualan di trotoar. Sebab, jika harus berjualan di kios, terutama di Blok G Tanah Abang, sepi pembeli, sementara pedagang harus bayar sewa.

Baca: Sudah Keluarkan Semua Jurus, Jokowi Minta Pedagang Pasar Blok G Kreatif

Salah satu PKL, Azzam (46) penjual baju, mengaku pernah berjualan di Pasar Blok G.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berbincang dengan pedagang makanan usai meresmikan Food Court Pasar Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2014). Sebanyak 103 pedagang membuka usahanya untuk melayani pengunjung pasar yang didanai oleh beberapa bank di Jakarta. Warta Kota/Angga Bhagya NugrahaANGGA BHAGYA NUGRAHA Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berbincang dengan pedagang makanan usai meresmikan Food Court Pasar Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2014). Sebanyak 103 pedagang membuka usahanya untuk melayani pengunjung pasar yang didanai oleh beberapa bank di Jakarta. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
"Saya dulu di Blok G. Biasanya buka toko, tutup, pulang. Kalau Blok G kan kayak kuburan, emang dari dulu kan enggak ada (pembeli) yang mau masuk ke sana," ujar Azzam kepada Kompas.com di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).

Ia mengatakan, lebih senang berjualan di trotoar. Sebab, banyak orang yang berlalu lalang di sana walaupun tidak membeli barang jualannya.

"Kalau di sini kan orang rame masih enak. Kalau orang rame kita kan senang. Beli atau enggak beli, urusan yang di atas," kata dia.

Baca: Bangun Jembatan Penghubung Blok G, Ahok Cium Permainan PD Pasar Jaya

Dengan demikian, Azzam berharap pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak menggusur para PKL, dan tetap memperbolehkan berjualan. Namun, kata dia, jika harus dipindahkan dan menempati kios, Azzam keberatan untuk membayar sewa.

"Kalau bisa ya kaya gini aja, di jalan. Kalau ditempatin di tempat yang lain kan kadang pembeli enggak ada yang mau, (biaya sewa) kontrakan mahal. Kita enggak bisa ngeluarin duitnya. Terus kalau jauh juga sama aja bohong. Kalau bisa sih ya tetep di sini," kata Azzam.

Baca: Pasar Blok G Tanah Abang Mati Suri, ke Mana Pedagang Pergi?

Kondisi lantai 2 di Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (23/1/2017) yang terlihat sepi karena ditinggalkan pedagang.Mikhael Gewati Kondisi lantai 2 di Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (23/1/2017) yang terlihat sepi karena ditinggalkan pedagang.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, lokasi yang disenangi para pedagang adalah trotoar di depan pintu keluar Stasiun Tanah Abang.

Pantauan Kompas.com pada Rabu pagi, sekitar pukul 10.00 WIB, tepat di pintu keluar Stasiun Tanah Abang, sudah ramai PKL yang berjualan makanan dan minuman ringan.

Lalu juga, di seberang Stasiun Tanah Abang, deretan PKL itu berjajar memanjang di trotoar hingga kira-kira 2 kilometer hingga terlihat semrawut dan mengganggu pejalan kaki serta pengguna jalan raya.

Baca: Pedagang Blok G Pasar Tanah Abang: Sudah Seminggu Dagangan Enggak Laku

Namun, sekitar pukul 11.30 WIB hingga 12.00 WIB, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) datang dan meminta PKL tidak berjualan di lokasi tersebut.

Dalam kesempatan itu, ada beberapa penjual minuman yang diangkut paksa karena tidak menggubris peringatan petugas Satpol PP.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) saat meninjau Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2015). KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) saat meninjau Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (15/4/2015).
Bagi para PKL itu, kehadiran Satpol PP adalah hal biasa. Tinggal pintar-pintar mereka saja menghindarinya.

Kini, kepemimpinan di Jakarta telah berpindah kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno. Ada harapan sentuhan Sandiaga Uno, yang dikenal sebagai mantan pengusaha, bisa mengubah nasib para pedagang di sana.

Baca: Sandiaga Nilai Lokasi Kios Kosong di Pasar Bisa untuk Sarana Olahraga

Apa yang akan dilakukan Anies-Sandiaga Uno agar Pasar Blok G Tanah Abang bergairah?

Kompas TV Anies-Sandi meresmikan acara pelatihan pemasyarakatan wirausaha DKI Jakarta di Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com