JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diresmikan pada 2 September 2013 oleh Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo, kondisi Pasar Blok G Tanah Abang hingga saat ini masih sama. Tidak menarik pembeli, membuat pedagang merana.
Ya, hingga gubernur DKI diserahkan Jokowi kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), lalu Ahok kepada Djarot Saiful Hidayat, kondisi Pasar Blok G tak berubah. Kios ditinggal pedagang yang memilih berjualan di bahu jalan atau trotoar.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI hingga era Pemerintahan di Ibu Kota 2012-2017 selesai, namun tak satu pun mampu menarik pengunjung.
Para pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sekitaran Pasar Tanah Abang mengaku lebih senang berjualan di trotoar. Sebab, jika harus berjualan di kios, terutama di Blok G Tanah Abang, sepi pembeli, sementara pedagang harus bayar sewa.
Baca: Sudah Keluarkan Semua Jurus, Jokowi Minta Pedagang Pasar Blok G Kreatif
Salah satu PKL, Azzam (46) penjual baju, mengaku pernah berjualan di Pasar Blok G.
Ia mengatakan, lebih senang berjualan di trotoar. Sebab, banyak orang yang berlalu lalang di sana walaupun tidak membeli barang jualannya.
"Kalau di sini kan orang rame masih enak. Kalau orang rame kita kan senang. Beli atau enggak beli, urusan yang di atas," kata dia.
Baca: Bangun Jembatan Penghubung Blok G, Ahok Cium Permainan PD Pasar Jaya
Dengan demikian, Azzam berharap pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak menggusur para PKL, dan tetap memperbolehkan berjualan. Namun, kata dia, jika harus dipindahkan dan menempati kios, Azzam keberatan untuk membayar sewa.
"Kalau bisa ya kaya gini aja, di jalan. Kalau ditempatin di tempat yang lain kan kadang pembeli enggak ada yang mau, (biaya sewa) kontrakan mahal. Kita enggak bisa ngeluarin duitnya. Terus kalau jauh juga sama aja bohong. Kalau bisa sih ya tetep di sini," kata Azzam.
Baca: Pasar Blok G Tanah Abang Mati Suri, ke Mana Pedagang Pergi?
Pantauan Kompas.com pada Rabu pagi, sekitar pukul 10.00 WIB, tepat di pintu keluar Stasiun Tanah Abang, sudah ramai PKL yang berjualan makanan dan minuman ringan.
Lalu juga, di seberang Stasiun Tanah Abang, deretan PKL itu berjajar memanjang di trotoar hingga kira-kira 2 kilometer hingga terlihat semrawut dan mengganggu pejalan kaki serta pengguna jalan raya.
Baca: Pedagang Blok G Pasar Tanah Abang: Sudah Seminggu Dagangan Enggak Laku
Namun, sekitar pukul 11.30 WIB hingga 12.00 WIB, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) datang dan meminta PKL tidak berjualan di lokasi tersebut.
Dalam kesempatan itu, ada beberapa penjual minuman yang diangkut paksa karena tidak menggubris peringatan petugas Satpol PP.
Kini, kepemimpinan di Jakarta telah berpindah kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno. Ada harapan sentuhan Sandiaga Uno, yang dikenal sebagai mantan pengusaha, bisa mengubah nasib para pedagang di sana.
Baca: Sandiaga Nilai Lokasi Kios Kosong di Pasar Bisa untuk Sarana Olahraga
Apa yang akan dilakukan Anies-Sandiaga Uno agar Pasar Blok G Tanah Abang bergairah?