Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bukit Duri Mulai Lepas dari Bayang-bayang Banjir

Kompas.com - 19/10/2017, 08:44 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Warga Bukit Duri kini mulai lepas dari perasaan dihantui banjir tahunan. Setidaknya hingga Oktober 2017.

Sebelum ada normalisasi sungai, permukiman warga di Bukit Duri kerap terendam banjir setiap Oktober dan musim hujan.

Sebabnya, Sungai Ciliwung tak mampu menampung air kiriman dari hulu hingga meluap ke permukiman.

Yatno, seorang warga yang sudah tinggal di Bukit Duri sejak 20 tahun lalu mengatakan banjir semakin parah saat Ciliwung meluap.

"Kalau satu meter masih pendek, kadang kan sampai dua meter," kata Yatno, ditemui di rumahnya, Jalan Bukit Duri Utara I, Rabu (18/10/2017).

(baca: Begini Penampakan Sungai Ciliwung di Bukit Duri Setelah Normalisasi)

Para pekerja tengah mengerjakan proyek Normalisasi Kali Ciliwung di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Gambar diambil Selasa (5/9/2017).Arimbi Ramadhiani Para pekerja tengah mengerjakan proyek Normalisasi Kali Ciliwung di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Gambar diambil Selasa (5/9/2017).

Yatno mengatakan, banjir sangat merugikan warga. Khususnya untuk Yatno yang membuka usaha kerajinan kayu di Bukit Duri arah Jembatan Tongtek.

Saat banjir melanda, Yatno tidak bisa bekerja dan kerajinan kayunya terancam rusak.

"Kalau sudah kena air kan kualitasnya berkurang," ujar Yatno.

Beruntung bengkel Yatno yang menempel dengan rumahnya tidak masuk dalam bidang yang ditertibkan.

"Terima kasih juga untuk jalannya (inspeksi), bakal ramai nanti yang lewat sini, mudah-mudahan makin laris usahanya," ujar Yatno.

Tak lagi mengungsi

Sama seperti Yatno, Tri yang tinggal di belakang SMAN 8 Jakarta juga merasakan manfaat normalisasi Ciliwung. Pasalnya, di usianya yang sudah tua, Tri kesulitan menyelamatkan barang dan mengungsi.

"Wah capeknya kalau sampai harus mengungsi itu, beres-beres dan bersih-bersihnya itu, kemudian banjir lagi besoknya," kata Tri.

Tri mengaku sudah pasrah tinggal di lokasi langganan banjir. Bagi dia, banjir menjadi hal yang tidak bisa dihindari warga yang tinggal di dekat sungai di Jakarta.

Tri tak hanya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI, namun juga mereka yang terpaksa angkat kaki dari rumahnya demi program normalisasi dan mewujudkan lingkungan yang lebih baik.

"Terima kasih banyak buat tetangga-tetangga yang meskipun terpaksa, tapi ini untuk kebaikan bersama," ujarnya.

Bukit Duri adalah salah satu wilayah dengan dampak banjir terberat di Ibu Kota. Wilayah ini ditertibkan dalam tiga tahap sepanjang 2016 hingga 2017.

Pada Januari 2016, ada 97 keluarga yang digusur. Kemudian pada September 2016, ada 363 keluarga digusur. Penertiban terakhir yakni Juli 2017, ada 335 keluarga yang dipindahkan.

Dua penggusuran pertama dilakukan dengan penuh penolakan. Meski tidak ada bentrokan fisik, warga menempuh jalur hukum dengan menggugat Pemprov DKI Jakarta.

Namun, pada penertiban terakhir, warga pasrah dan menerima relokasi. Mereka kini menempati Rusun Cakung KM 2, Rusun Pulogebang, Rusun Komarudin, dan Rusun Rawa Bebek.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Iseng Masukan Cincin ke Kelamin hingga Tersangkut, Pria di Bekasi Minta Bantuan Damkar Buat Melepas

Megapolitan
Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Sopir Truk Sampah di Kota Bogor Mogok Kerja, Puluhan Kendaraan Diparkir di Dinas Lingkungan Hidup

Megapolitan
Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Terobos Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Saya Salah dan Tidak Akan Mengulangi Lagi

Megapolitan
Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Pembegal Casis Bintara Polri Jual Motor Korban Rp 3,3 Juta

Megapolitan
Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Zoe Levana Mengaku Tak Sengaja Terobos Jalur Transjakarta, Berujung Terjebak 4 Jam

Megapolitan
Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com