Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Tinggi Warga Kebun Bayam pada Anies-Sandi

Kompas.com - 20/10/2017, 07:59 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Warga Kampung Kebun Bayam di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengatakan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno pernah berjanji tidak akan menggusur permukiman di Kebun Bayam.

Kampung tersebut berada di lahan PT KAI, di dekat Taman Bersih Manusiawi Wibawa (BMW).

"Ya warga di sini sih harapannya jangan digusur. Tapi kalaupun digusur ya dipindah ke tempat yang layak," kata Farida (52), seorang warga Kampung Kebun Bayam saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis (19/10/2017).

(baca: Warga Berharap Dipercaya Anies-Sandi Mengelola Kampung Kebun Bayam)

Kendati minta dipindah, Farida enggan jika harus tinggal di rumah susun (rusun). Adanya sistem pembayaran uang sewa dianggap berat oleh ibu rumah tangga tersebut.

"Enggak punya uang kalau disuruh bayar begitu, saya cuma warungan kecil. Ada yang beli syukur, enggak juga ya mau gimana lagi. Suami juga sudah enggak ada," jelasnya.

Farida yang tinggal di Kampung Kebun Bayam sejak 10 tahun lalu itu memang tidak membayar sewa di atas lahan milik PT KAI.

Senada dengan Farida, Heni (37), ibu rumah tangga lainnya di Kampung Kebun Bayam tersebut meminta jika memang harus digusur, Pemprov DKI Jakarta diharapkan memberi waktu pada warga untuk pindah.

"Ya kalaupun mau digusur kami minta dikasih waktu untuk cari tempat tinggal lainnya. Inginnya saya sih dipindah ke tempat yang enggak bayar ya karena kan kami warga miskin," ungkapnya.

Heni saat ini mengontrak di Kampung Kebun Bayam. Setiap bulannya, dia membayar uang sewa rumah berikut air dan listrik sebesar Rp 350.000.

Selain tidak digusur, Farida dan Heni berharap Anies-Sandi menepati janji kampanye, yakni memperbaiki jalan di Kampung Kebun Bayam.

"Kami juga berharap supaya anak-anak bisa terus sekolah, dikasih KJP Plus sama dikasih modal buat jualan dari program OK OCE," ujar Farida.

Secara terpisah, seorang tokoh masyarakat Kampung Kebun Bayam, Furqan (39), meminta Anies-Sandi memberikan kepercayaan pada warga untuk mengelola Kampung Kebun Bayam.

"Sebenarnya permintaan kami sederhana, kami minta dipercaya bahwa kami ini adalah orang-orang yang bisa berkreasi mengelola Kampung Kebun Bayam," ucap dia.

Furqan mengaku saat ini tengah mengupayakan pembangunan kampung yang dihuni 535 kepala keluarga (KK) tersebut.

Adapun konsep pengelolaan Kampung Kebun Bayam yang disiapkan Furqan dan warga lainnya adalah membuat kampungnya menjadi lokasi konservasi berbagai macam jenis bayam sehingga nantinya bisa dijadikan sebagai tempat wisata.

"Saya dan warga lainnya yakin kalau gubernur baru ini, Anies-Sandi akan menyayangi kami, layaknya orangtua ke anak-anaknya dan bisa mendukung kami dengan program-programnya yang ada," ucap Furqan.

Adapun sampai saat ini, Furqan dan warga lainnya di Kampung Kebun Bayam terus bercocok tanam berbagai sayuran di lahan dekat Taman BMW.

"Sekarang dan ke depannya kami memang akan terus bertani selama ada lahan yang kosong," ujar Furqan.

Kompas TV Satu persatu janji kampanye gebernur dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ditagih warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com