Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari-hari Pabrik Mercon Dijaga Ketat, Aparat Desa Sulit Mengawasi

Kompas.com - 27/10/2017, 15:11 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum terbakar hebat pada Kamis (26/10/2016), pabrik mercon di Jalan SMPN, Kosambi, Tangerang, beroperasi di bawah pengawasan ketat. Satpam disebut selalu menjaga lokasi.

"Di situ ada petugas keamanan yang ketat," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Rudi Maesal Rasyid di lokasi, Jumat (27/10/2017) siang.

Rudi menyebut, selama ini, warga sekitar sulit mengawasi aktivitas pabrik. Selain warga, pengawasan juga dilakukan oleh aparatur setempat di tingkat desa maupun kecamatan. Kantor Desa Cengklong terletak hanya 50 meter dari pabrik itu.

"Bagaimana caranya kami melakukan pengawasan, tapi kesulitan masuk ke pintu," ujarnya.

Baca juga : Polisi: Ada yang Selamatkan Diri Lewat Pintu Depan Pabrik Mercon

Keterangan Rudi dibenarkan oleh salah seorang warga, Siti. Siti biasa berjualan di depan salah satu pabrik yang berada di Jalan SMPN, dekat pabrik mercon itu. Berbeda dengan pabrik lainnya, pabrik mercon milik PT Panca Buana Cahaya Sukses sulit terlihat dari luar.

"Susah banget kalau di situ mah, enggak kelihatan sama sekali, rapat pintunya," ujar Siti.

Ketika pabrik itu terbakar pada Kamis pagi, Siti mengatakan, pagarnya terkunci. Padahal, asap putih sudah membumbung tinggi, disusul letupan-letupan.

Baca juga : Saya Enggak Tahu Itu Pabrik Mercon, kalau Tahu Saya Tidak Bolehin...

"Akhirnya pintunya dijebol, karyawan keluar. Dari samping sama Brimob-brimob juga dibuka, tembok samping juga diruntuhin," ujar Siti.

Baca juga : Kapolres Sebut Pintu Pabrik Mercon Tidak Terkunci saat Kebakaran

 

Kompas TV Akibat kejadian tersebut, 39 orang dikabarkan tewas. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com