JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan uji coba pelaksanaan OK Otrip (one karcis, one trip) pada akhir 2017 atau awal 2018. Dengan program itu, warga cukup sekali membeli tiket untuk satu kali perjalanan meski harus berpindah moda transportasi beberapa kali.
Saat ini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan PT Transjakarta sedang mengkaji program tersebut.
"Mereka lagi menggodok. Kita targetnya bisa dilakukan paling tidak sebelum akhir tahun atau awal tahun depan sehingga bisa jalan," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (7/11/2017).
Sandi menjelaskan, salah satu kajian yang dilakukan yakni soal pemasangan alat tap in dan tap out untuk masuk dan keluar kendaraan umum.
Baca juga : OK Otrip Segera Diuji Coba, Tarif cuma Rp 3.500
Kajian lainnya juga soal empat rute yang akan diberlakukan pada uji coba dan kerja sama dengan transportasi publik selain transjakarta.
"Jadi mesin tap in, tap out-nya, harus disiapkan juga, terus juga siapa yang bekerja sama daripada sistemnya, karena ini ada integrasi sistem," kata Sandi.
Untuk uji coba, tarif yang akan diberlakukan rencananya Rp 3.500 untuk sekali perjalanan. Tarif itu berbeda dengan hitungan tim internal Sandi.
"Pak Dirut (Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono) minta Rp 3.500, yang waktu itu kami hitung di dalam tim sekitar Rp 5.000. Tapi buat saya kalau misalnya transjakarta bisa semurah mungkin akan lebih baik," ucapnya.
Baca juga : Sopir Angkot Tanyakan Kejelasan Aturan OK Otrip
Untuk tahap awal saat uji coba, PT Transjakarta mengusulkan empat trayek yang diikutkan dalam uji coba program OK Otrip, dua di antaranya yakni Senen-Sunter dan Sudirman-Gandaria City.