Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewasnya PRT di Depok di Tangan Kekasihnya...

Kompas.com - 09/11/2017, 08:53 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

Pada Selasa (7/11/2017) pagi, Kompol Putu Kholis Aryana mengumumkan hasil visum atas jenazah Samsiah. Dari hasil visum yang dilakukan oleh Rumah Sakit Polri, ditemukan luka tusukan dan jeratan di leher korban, yang mengakibatkan tulang leher korban patah.

"Dari hasil analisa tim dokter, kematian korban disebabkan adanya kekerasan benda tumpul di leher yang mengkibatkan patah leher sehingga korban mati lemas. Ini biasa terjadi di kejahatan dengan modus jerat," kata Putu.

Pelaku adalah teman dekat

Berdasarkan rekaman CCTV rumah majikan korban, polisi mulai melakukan pengejaran dengan bermodalkan ciri-ciri pelaku yang memakai helm biru, motor hitam matic.

"Diduga kuat pelakunya yang terekam oleh (kamera) CCTV," ucap Putu.

Keyakinan polisi terhadap pelaku itu juga berdasarkan pada pengakuan teman seprofesi korban yang menyebutkan bahwa korban memiliki seorang kekasih yang bekerja di bengkel daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Polisi lantas menelusuri daerah Pasar Minggu, dan benar saja pada Senin (6/11/2017) malam pelaku berhasil diamankan di Jalan Gotong Royong I RT 04/01 Kelurahan Ragunan Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Pelaku bernama Suwandi (22) alias Wandi yang diketahui adalah pacar Samsiah.

Baca juga : Pengakuan Pembunuh Samsiah, mulai dari Kisah Cinta hingga Alasan Membunuh

Pengakuan Suwandi

Pada saat kejadian, awalnya Suwandi hanya ingin berkunjung ke rumah korban yang sedang ditinggal majikannya dengan alasan rindu karena telah lama tak bertemu.

Namun, dalam pertemuan itu, korban menagih hutang yang nilainya mencapai Rp 5 Juta. Suwandi mengaku tak memiliki uang pada saat itu. Suwandi juga kesal saat diminta bertanggung jawab atas kehamilan Samsiah. Suwandi menjadi gelap mata dan menghabisi nyawa Korban.

Atas perbuatannya, Suwandi terancam dikenakan Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP dengan hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com