Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Pegadungan yang Puluhan Tahun Menanti Air Bersih...

Kompas.com - 09/11/2017, 09:54 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan tahun lamanya warga Jalan Jambu Air, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat harus rela menggunakan air keruh Kali Maja untuk mencuci pakaian dan perkakas lainnya.

Bukan tanpa sebab, air tanah yang terasa asin membuat pakaian putih menjadi kekuningan dan benda logam berkarat. Warga akhirnya enganggap mencuci pakaian dan perkakas dengan air sungai jauh lebih baik.

Jika melintasi aliran Kali Maja di kawasan tersebut, maka sejumlah undakan terlihat di sepanjang tepi sungai yang telah dibangun tanggul secara permanen.

Di undakan-undakan itulah warga setempat mencuci. Undakan-undakan ini dibuat berdasarkan permintaan warga saat tanggul mulai dibangun.

"Warga yang minta undakan ini dibangun. Gimana lagi, kami kan butuh buat nyuci. Semua warga kalau nyuci kan ya di kali ini," ujar seorang warga bernama Nurlaela saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/11/2017).

Baca juga : Air Tanah Asin, Warga Kalideres Cuci Baju di Air Keruh Kali Maja

Tak hanya keruh, air di kali ini juga kerap dilintasi sampah-sampah plastik yang terbawa arus sungai. Di salah satu sisi sungai terdapat tempat penampungan dan pengelolaan sampah.

Sampah-sampah pun dicuci di kawasan tersebut. Hal ini membuat kondisi air di sungai ini semakin buruk.

"Air di sini agak bagus jam 9 sampai jam 10 pagi aja. Dulu bagus airnya. Enggak kayak gini," tutur Nurlaela lagi.

Kali Maja, Jalan Jambu Air, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat dijadikan tempat mencuci warga. Foto diambil pada Rabu (8/11/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Kali Maja, Jalan Jambu Air, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat dijadikan tempat mencuci warga. Foto diambil pada Rabu (8/11/2017).

Warga sekitar pun membuat kesepakatan bersama agar air sungai menjadi layak digunakan untuk mencuci. Kesepakatannya, tidak ada warga yang diperbolehkan buang air kecil atau buang air besar di sungai.

Tak ada aliran PAM

Sejak puluhan tahun pula kawasan ini tak dialiri air PAM. Padahal, warga mengaku telah berulang kali mengajukan permohonan penyediaan PAM.

Baca juga : Kelurahan Pegadungan Bisa Dialiri PAM, asal...

Menurut warga, perumahan sekitar kawasan ini sudah terpasang PAM, namun Kelurahan Pegadungan belum juga tersedia aliran air bersih.

"Sampai ganti RT, ganti RW berkali-kali enggak juga dipasang PAM. Katanya kami enggak dapat jatah PAM. Perumahan sebelah udah ada PAM padahal," ujar warga lain bernama Ari.

Menurutnya warga sudah sangat membutuhkan air PAM. Selama ini, untuk kebutuhan memasak, mandi, dan minum mereka harus membeli air bersih.

Warga berharap penantian selama puluhan tahun berakhir bahagia dengan dipasangnya aliran PAM.

"Kalau udah ada air PAM mah enak, bisa buat masak, minum, mandi dan nyuci sekalian," tutur warga lain bernama Nursila.

Kompas TV Kini, warga Dusun Pelangkerep, Desa Sumberkare, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dapat bernafas lega.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com