Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Lurah Jembatan Besi dan Jembatan Lima Mau Dipindah, tetapi...

Kompas.com - 10/11/2017, 20:52 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com - Tanah yang digunakan untuk membangun dua kantor kelurahan tak layak pakai di Jakarta Barat, yaitu Kantor Kelurahan Jembatan Besi dan Jembatan Lima dianggap terlalu sempit.

Berulang kali pihak kelurahan mengusulkan kedua kelurahan tersebut untuk dipindahkan. Namun kelurahan terkendala pembelian lahan.

"Pemerintah mau beli lahan kalau warga dibayar (lahannya) sesuai NJOP (nilai jual objek pajak). Nah warga mana mau (lahannya dibeli sesuai NJOP). Jadi kami belum dapat tanah pengganti," ujar Lurah Jembatan Lima, Joni Palar saat ditemui, Jumat (10/110/2017).

Sekretaris Kelurahan Jembatan Besi Tubagus Masarul Iman menambahkan, mereka ingin mencari lahan di dekat Mal Season City. Hanya saja, warga tak mau menjual lahannya sesuai NJOP.

Baca juga : Foto-foto Kelurahan Jembatan Besi yang Disebut DPRD DKI Kondisinya Menyedihkan

Ruang staf kantor Kelurahan Jembatan Besi yang terletak di Kecamatan Tambora, Jumat (10/11/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Ruang staf kantor Kelurahan Jembatan Besi yang terletak di Kecamatan Tambora, Jumat (10/11/2017).
Joni menimpali, harga tanah di kawasan tersebut, sesuai NJOP adalah sekitar Rp 11 juta hingga Rp 12 juta. Pemerintah, kata dia, bersedia membayar maksimal 30 persen lebih tinggi dari NJOP.

"Pemerintah cuma mau bayar 30 persen lebih tinggi, ya maksimal Rp 15 jutaan per meter persegi. Padahal harga pasaran tanah di sini sekitar Rp 20 hingga Rp 25 juta," kata Joni.

Kedua kelurahan ini mengaku telah mengajukan perbaikan gedung berulang kali. Namun, hingga kini tak juga ditanggapi.

Plafon kantor Kelurahan Jembatan Besi yang terletak di Kecamatan Tambora yang berlubang di berbagai sisi, Jumat (10/11/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Plafon kantor Kelurahan Jembatan Besi yang terletak di Kecamatan Tambora yang berlubang di berbagai sisi, Jumat (10/11/2017).
"Kami sudah ajukan dua kali permohonan tapi belum ditanggapi," ujar Masarul menimpali Joni.

Senada dengan Masarul, Joni pun mengaku kerap mengajukan permohonan perbaikan gedung. "Tiap tahun kami kirim permohonannya ke pusat (Pemprov DKI)," kata Joni.

Baca juga : Sedih Banget Saya Lihat Kantor Kelurahan Jembatan Besi dan Jembatan Lima

Sekretaris Komisi A Syarif mengatakan, terdapat dua kantor kelurahan yang sudah sangat tidak layak dan harus direvitalisasi. Dua kantor kelurahan tersebut adalah Kantor Lurah Jembatan Besi dan Jembatan Lima, Jakarta Barat.

Komisi A DPRD DKI Jakarta menyetujui revitalisasi kantor kelurahan yang sudah tidak layak di Jakarta untuk masuk ke dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com