Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Khawatir Banyaknya Anggota TGUPP DKI Timbulkan Disharmoni

Kompas.com - 06/12/2017, 13:46 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sumarsono khawatir, banyaknya jumlah anggota tim gubernur untuk percepatan pembangunan (TGUPP) di tubuh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menimbulkan disharmoni. Menurut dia, disharmoni itu bisa terjadi antara anggota TGUPP dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) maupun dengan deputi gubernur.

"Kalau kebanyakan juga takutnya terjadi disharmoni dan yang dikhawatirkan terjadi bayang-bayang gubernur dan mereka bisa ke SKPD-SKPD mengatasnamakan gubernur dan seterusnya," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/12/2017).

Sumarsono menjelaskan, wewenang TGUPP hanya memberikan rekomendasi kepada gubernur dan wakil gubernur. Dia mengingatkan bahwa anggota TGUPP tidak boleh memerintah SKPD.

Baca juga : Bambang Widjojanto: TGUPP Itu Apa, Sih?

Menurut Sumarsono, jumlah anggota TGUPP yang ideal 45 orang, seperti yang tertuang dalam peraturan sebelumnya. Namun, dia tidak mempermasalahkan apabila Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno ingin ada 73 anggota. Jumlah anggota TGUPP, kata Sumarsono, merupakan diskresi gubernur.

Meski begitu, Sumarsono mengingatkan agar ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk ke-73 anggota TGUPP agar kewenangan mereka tidak tumpang tindih dengan SKPD dan deputi gubernur.

"Intinya, jumlah buat saya tidak masalah selama pengaturannya itu jelas, tidak menciptakan disharmoni," kata dia.

Baca juga : Sandi: Kami Beri Ruang kepada Kemendagri untuk Review TGUPP

Sumarsono juga tidak mempermasalahkan adanya pembagian bidang yang ditentukan Anies-Sandi. Menurut dia, bidang itu sesuai dengan kebutuhan Pemprov DKI Jakarta.

"Itu adalah grup-grup, silakan, sepertinya sudah sesuai. Pembagian komisinya sudah sesuai karena itu mengisi celah-celah, seperti anti-korupsi, ada 4 atau 5," ucap Sumarsono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com