JAKARTA, KOMPAS.com - Dana sebesar Rp 40,2 miliar yang dihibahkan ke Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) DKI tak akan dapat dirasakan semua guru PAUD di Jakarta. Ketua Himpaudi DKI Jakarta Yufi AM Natakusumah memperkirakan sekitar 12.000 guru PAUD di Jakarta. Namun guru PAUD yang akan menerima hibah hanya 6.700 orang.
"Yang pasti saya sih mengucapkan terima kasih kepada Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan), dan Bapak-bapak yang di DPRD yang memberikan kesempatan kami berbagi kesejahteraan di guru-guru PAUD," kata Yufi dalam konferensi pers di sekretariat Himpaudi DKI di Jalan Patra Kuningan XV, Kamis (7/12/2017).
Baca juga : Himpaudi DKI Pernah Ajukan Dana Hibah ke Ahok
Soal potensi timbulnya kecemburuan dari guru PAUD yang tak menerima hibah, Yufi enggan menanggapi.
Namun beberapa perempuan berseragam dan berdiri di dekat Yufi sempat berseru bahwa hibah yang akan diterima guru PAUD adalah rezeki masing-masing.
"(hibah untuk guru PAUD) rezeki anak saleh itu," ujar perempuan berseragam lainnya.
Baca juga : Ini Alasan Himpaudi DKI Numpang di Kantor Penyalur Satpam
Sebelumnya Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai, penyaluran dana hibah untuk guru honorer di DKI Jakarta diskriminatif. Sebab tidak semua guru menjadi anggota organisasi penerima dana hibah.
Untuk tingkat PAUD, hanya 7.444 dari sekitar 12.000 guru yang terdaftar sebagai anggota Himpaudi. Hanya 6.700 dari 7.444 guru PAUD yang diajukan untuk menerima hibah.