Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggakan Sewa Rusun Jatinegara Barat Capai Rp 1,2 Miliar

Kompas.com - 08/12/2017, 22:07 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin Pemprov DKI Jakarta mendapatkan status wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan tahun 2017. Sayangnya, Pemprov DKI Jakarta terancam tak mendapat status tersebut, lantaran banyaknya tunggakan sewa rusun.

Salah satu rusun yang tunggakan sewanya tinggi adalah Rusun Jatinegara Barat.

"Tunggakan (sewa) di sini cukup besar Rp 1,2 miliar. Banyak faktor mengapa penghuni di sini tak bayar sewa," ucap Kepala Pengurus Rusun Jatinegara Barat Vita Nurviatin saat ditemui, Jumat (8/12/2017).

Tunggakan itu dimulai sejak rusun ini selesai dibangun untuk warga relokasi Kampung Pulo pada 2015. Ia menjelaskan, banyak penghuni rusun yang benar-benar tidak mampu.

Banyak penghuni yang merupakan lansia, tidak memiliki pekerjaan, atau bekerja dari sektor informal seperti buruh cuci, tukang ojek, dan pedagang keliling.

Baca juga : Warga Tak Mampu Bayar, DKI Kesulitan Tagih Tunggakan Sewa Rusun

Rumah Susun Jatinegara Barat (Kampung Pulo). Iwan Supriyatna Rumah Susun Jatinegara Barat (Kampung Pulo).
Di sisi lain, Vita tak memungkiri ada penghuni rusun yang sebenarnya mampu, tetapi tdak membayar sewa. Pengelola, lanjut dia, telah mendata dengan melakukan survei langsung untuk mendapatkan penghuni "bandel" ini.

"Ada (penghuni) yang nunggak (bayar sewa) 20 bulan, 10 bulan, variatif. Kami dekati persuasif, karena mereka ini warga relokasi," kata Vita.

Baca juga : Sandiaga Dapat Laporan, Banyak Warga Rusun Mengaku Tak Sanggup Bayar padahal Mampu

Aktivitas anak-anak warga Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta Timur, saat berinteraksi dengan salah satu petugas Dit Binmas Polda Metro Jaya, Minggu (23/8/2015).
KOMPAS.com/Tangguh SR Aktivitas anak-anak warga Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta Timur, saat berinteraksi dengan salah satu petugas Dit Binmas Polda Metro Jaya, Minggu (23/8/2015).
Ia juga telah menerbitkan kebijakan baru, yakni penghuni yang ingin memperpanjang huniannya harus melunasi Surat Perjanjian (SP) sewa. SP didapat saat penghuni memasukkan berkas untuk perpanjangan sewa. Saat itulah, pengelola akan menyosialisasikan pelunasan SP.

Baca juga : DKI Akan Keluarkan Surat Teguran untuk Penghuni Rusun yang Bandel

"Nah saya akan lihat kesungguhan mereka untuk membayar lunas kewajibannya. Makanya ada berkas yang saya tahan tidak tanda tangani dulu, untuk melihat kemauan mereka melunasi (sewa rusun). Lumayan ini sudah banyak yang lunas," ucap Vita.

Berdasarkan perhitungan terakhir, penghuni yang masih menunggak sewa ada 373 penghuni. Pengelola Rusun Jatinegara Barat terus berupaya mendapatkan pelunasan dari penghuni-penghuninya tersebut.

Kompas TV Para penunggak tercatat merupakan penyewa dengan usia produktif. Sebaliknya, penyewa lansia menyetor pembayaran dengan lancar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com