Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Jakbar dan Jakut Paling Berisiko Berkembangnya Difteri

Kompas.com - 11/12/2017, 11:27 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Jakarta Barat dan Jakarta Utara paling berisiko menjadi wilayah berkembangnya penyakit difteri. Oleh karena itu, sosialisasi pencegahan penyakit difteri dimulai di wilayah tersebut.

"Yang paling memiliki tingkat risiko yang tinggi itu ada di Jakarta Barat dan Jakarta Utara," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (11/12/2017).

Untuk mencegah berkembangnya penyakit difteri, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengintensifkan imunisasi secara serentak. Sandi memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan serius mencegah terjadinya penyebaran difteri di Ibu Kota.

"Sekarang pertama (imunisasi) Jakarta Barat sama Jakarta Utara dulu karena itu yang paling berisiko. Habis itu menyusul wilayah lain dari Jakarta," katanya.

Baca juga: Anies Sebut DKI Kurang Rp 70 Miliar untuk Vaksin Difteri, Kemenkes RI yang Tanggung

Apabila penyebaran difteri tidak ditangani secara serius, kata Sandi, penyakit itu bisa menimbulkan kematian.

"Kami siapkan seluruh outlet dari Dinkes untuk menangani. Kalau enggak ditangani 2-3 hari, difteri ini berpotensi melonjak risiko bisa mengakibatkan kematian," ucap Sandi.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto sebelumnya menjelaskan, ada sekitar 700.000 anak dan orang dewasa di Jakarta Barat yang akan diimunisasi difteri.

Baca juga: 700.000 Anak dan Orang Dewasa di Jakarta Barat Dapat Imunisasi Difteri

Murid-murid SD Negeri 2 Sukamaju Baru Depok jalani imunisasi difteri.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Murid-murid SD Negeri 2 Sukamaju Baru Depok jalani imunisasi difteri.
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan serentak melakukan imunisasi di Jakarta Barat dan Jakarta Utara mulai pekan kedua Desember untuk putaran pertama dan pada pekan kedua Januari 2018. Imunisasi juga akan dilakukan di pekan kedua Juni 2018 untuk putaran ketiga.

Difteri merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Difteri termasuk penyakit menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa anak-anak dan orang dewasa.

Kompas TV Rumah Sakit Penyakit Infeksi Suliyanti Saroso terus menerima pasian difteri dari beberapa lokasi di Jabodetabek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com