Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Gelora Lapor ke Sandi, Tanah untuk "Food Court" Asian Games Sumbat Saluran

Kompas.com - 12/12/2017, 10:03 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lurah Gelora Mediawati melaporkan adanya tanah yang digunakan dalam pembangunan food court untuk Asian Games 2018 menyumbat saluran air kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Akibatnya, air meluap dan menyebabkan genangan di sekitar eks Taman Ria Senayan.

Awalnya, Sandi bertanya apakah ada genangan di Kelurahan Gelora saat hujan deras. Mediawati mengiyakan. Namun, Mediawati menyebut genangan itu langsung diatasi.

"Ada (genangan), sudah ditindaklanjuti di Gerbang Pemuda, yang di depan eks Taman Ria. Itu kan ada pengembang sekarang, dipersiapkan untuk food court Asian Games 2018," kata Mediawati di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2017).

"Jadi, katanya Mei harus selesai (pembangunan food court). Akibat dari pembangunan itu, tanahnya jatuh ke dalam saluran, itu menyebabkan genangan," lanjutnya.

Baca juga: Kadis SDA Sebut Pembangunan MRT, LRT, Trotoar Akibatkan Jalan Protokol Tergenang

Sandi langsung meminta Mediawati memanggil pengembang yang bersangkutan. Dia meminta pengembang itu langsung membersihkan saluran yang tersumbat.

"Tolong dipanggil pengembangnya, diingetin supaya dilancarkan salurannya," kata Sandi.

Mediawati menyebut instruksi Sandi itu sudah dilakukan sebelumnya. Kelurahan Gelora juga mengundang Dinas Sumber Daya Air serta Dinas Perindustrian dan Energi bersama-sama mengatasi genangan air di sekitar kawasan GBK.

"Sebab, yang menjadi kendala itu adalah di samping tanah kemudian ada tiang PJU (penerangan jalan umum), fondasinya di dalam saluran. Jadi, fondasinya itu di tengah-tengah saluran," kata Mediawati.

Baca juga: Jalan Protokol Jakarta Tergenang Saat Hujan Deras, Penyebabnya...

Persoalan tersebut, lanjut dia, sudah ditindaklanjuti. Mediawati juga mengaku telah meminta pengembang food court untuk mengalirkan air ke waduk di sekitar eks Taman Ria saat hujan deras.

"Kami juga usulkan supaya pengembangnya itu mau mendahulukan air yang dari Gerbang Pemuda masuk ke dalam danau yang di eks Taman Ria. Dia bilang bisa," ucap Mediawati.

Baca juga: Sandiaga: Banjir Hari Ini Terjadi karena Anomali Cuaca

Pada kesempatan itu, Sandi meminta Mediawati memberi tanda peringatan di titik trotoar yang berlubang sambil trotoar itu diperbaiki. Saat Sandi berlari pagi tadi, dia menemukan banyak titik-titik trotoar yang berlubang.

"Paling enggak, bolong-bolongnya itu di trotoar dikasih tanda. Kalau enggak, membahayakan pelari dan pejalan kaki. Di seputar sini kan masyarakat banyak pakai buat kegiatan olahraga," ujar Sandi.

Kompas TV Gubernur memerintahkan seluruh tim memperbaiki tanggul yang jebol di Jatipadang, Pasar Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com