Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Parkir Senang, Gajinya Meningkat di Bawah UPK Perparkiran

Kompas.com - 12/12/2017, 20:48 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah juru parkir di kawasan Sabang, Jakarta Pusat mengaku senang sistem perparkiran di Jalan Sabang kini dikelola Unit Pengelola Perparkiran (UPK) Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Pengelolaan parkir tersebut diambil alih UPK Dinas Perhubungan DKI Jakarta sejak kontrak perusahaan pengelola mesin parkir meter, PT Mata Elang Biru, habis pada 3 Desember.

Slamet, salah satu juru parkir di kawasan Sabang, mengatakan bahwa saat diambil alih UPK Perpakiran, dia dan juru parkir lainnya mendapatkan upah lebih tinggi dibanding saat perparkiran di bawah PT Mata Elang Biru.

Sebelumnya, para juru parkir merupakan pekerja dari PT Mata Elang Biru. Saat bekerja di bawah PT Mata Elang Biru, para juru parkir mendapatkan gaji sebesar Rp 2,7 juta.

Kini, mereka membawa pulang gaji Rp 3,4 juta sebulan. "Lebih senanglah sekarang. Gaji lebih besar. Kalau dulu 2,7 juta, tapi itu juga enggak dapat full. Paling dapat Rp 2,5 jutaan karena dipotong BPJS," ujar Slamet saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (12/12/2017).

Baca juga : Mesin Parkir Meter di Hayam Wuruk dan Asemka Masih Digunakan

Slamet menyampaikan, kini para juru parkir juga bisa mendapatkan cuti tanpa dipotong gaji. Sebelumnya, jika mereka cuti, pihak perusahaan akan memotong gaji mereka Rp 100.000-an.

Juru parkir Sabang lainnya, Ian, menyampaikan hal senada. Ia bersyukur karena tak ada lagi pemotongan gaji, bahkan ketika ia izin sakit.

Dalam sebulan, ia menerima gaji Rp 3,4 juta tanpa dipotong biaya apa pun. "Enggak ada dipotong apa-apa. Bersih dapat segitu," ujar dia.

Sebanyak 48 mesin parkir meter di tiga wilayah, Sabang Jakarta Pusat, Jalan Falatehan Jakarta Selatan, dan Boulevard Kelapa Gading Jakarta Utara telah dinonaktifkan.

Para juru parkir yang sebelumnya berada di bawah PT Mata Elang Biru kini diambil alih Dishub DKI Jakarta dan segera akan dilakukan lelang ulang.

Baca juga : Meski Tak Lagi Digunakan, Parkir Meter di Kelapa Gading Berfungsi Normal

Kompas TV Terkait beredar kabar, lahan parkir dikuasai preman dan 5 mesin parkir meter hilang,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com