Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jatipadang Capek Rumahnya Digenangi Banjir, Minta Normalisasi

Kompas.com - 13/12/2017, 12:05 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jatipadang menyadari bahwa jalan satu-satunya menghilangkan banjir di sana adalah normalisasi kali. Ranti Mila Sari, warga RT 03 RW 06, mengatakan penyebab banjir dan tanggul jebol di sana adalah banyaknya bangunan di bibir kali.

"Di sana kalinya sempit karena sempit maka airnya enggak lancar dan jebol. Mereka itu bangun rumah ambil bibir kali," ujar Mila di Jatipadang, Rabu (13/12/2017).

Di Jatipadang, rumah-rumah warga dibangun di bibir kali sehingga membuat trase kali menjadi sempit. Semakin masuk ke permukiman, lebar kali semakin sempit. Bahkan ada wilayah yang jejak kalinya hilang sama sekali karena dibangun rumah dan jalan setapak.

Mila mengatakan, saat ini warga sedang berupaya membuat sertifikat. Warga berharap ada ganti rugi jika bangunan mereka dibongkar.

Baca juga : Anies Minta Perbaikan Tanggul Jebol di Jatipadang Selesai Hari Ini

Mila mengatakan kawasan mereka memang rawan banjir. Tanggul jebol memperparah kondisi lingkungan mereka.

"Memang (normalisasi) itu solusinya. Kawasan ini memang rawan banjir. Cuma sekarang karena ada penjebolan itu jadi musibah bagi kita," ujar Mila.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau tanggul Jatipadang yang jebol, Selasa (13/12/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau tanggul Jatipadang yang jebol, Selasa (13/12/2017).
Mila mengatakan warga sebenarnya bersedia jika harus direlokasi. Asalkan diberikan ganti rugi.

"Bersedia normalisasi asal ada penggantian. Enggak ada hambatan khususnya RT 3 ya," kata Mila.

Baca juga : Sandiaga Mengaku Terima SMS, Warga Jatipadang Terbiasa dengan Banjir

Warga lainnya, Asih, mengeluh mengenai kondisi di permukimannya. Setiap kali hujan turun, air selalu masuk ke dalam rumah. Dia harus membersihakn lumpur yang masuk ke dalam rumahnya.

"Padahal dulu banjirnya setelah hujan seharian. Kalau sekarang karena rumahnya sudah banyak, hujan 10 menit saja langsung banjir," kata Asih.

Dulu, tidak ada bangunan yang berdiri di bibir kali. Lahan resapan air pun masih banyak.

Baca juga : Petugas Kembali Bangun Tanggul Sementara di Jatipadang

Asih mengatakan, selama ini warga sudah secara swadaya patungan untuk memperbaiki tanggul. Namun tanggul kembali jebol dan membuat permukiman warga banjir.

"Jadi ya capek, sudah urunan tapi tetap saja begitu," kata Asih.

Warga lainnya, Supatmi, mengaku menyesal tinggal di sana. Supatmi baru dua tahun tinggal di kawasan Jatipadang. Dia menyesal karena rumahnya terus menerus kena banjir.

"Di sini barang enggak ada yang awet, rusak kena banjir," kata dia.

Kompas TV Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika, sejumlah wilayah Ibu Kota terendam banjir, akibat hujan ekstrem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com