JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik DKI Jakarta kembali mengunggah video-video rapat pimpinan atau rapim ke dalam akun YouTube Pemprov DKI. Video rapim yang digelar dalam tiga hari berbeda itu diunggah pada hari yang sama, yaitu Kamis (14/12/2017).
Video rapim pertama yang diunggah adalah rapim tanggal 13 November 2017. Video dibagi menjadi lima bagian dengan judul yang berbeda.
Bagian pertama video rapim tanggal 13 November berisi tentang kondisi Blok VI Pasar Senen. Bagian kedua tentang pelaksanaan normalisasi Kampung Pulo.
Sementara itu, bagian ketiga tentang kebocoran tanggul Luar Batang, bagian keempat tentang peningkatan kesejahteraan warga Kepulauan Seribu, dan bagian kelima tentang arahan gubernur terhadap kinerja pegawai Pemprov DKI. Durasi setiap video beragam, mulai dari 4 menit sampai 11 menit.
Baca juga: Kata Sandi, Mengunggah Video Rapat ke YouTube Lebih Banyak Mudaratnya
Rapim lain yang juga diunggah videonya adalah rapim pada 20 November 2017. Hanya tersedia dua video untuk rapim ini dengan durasi 6 menit dan 13 menit. Video bagian pertama tentang progres realisasi penerimaan pajak daerah dan bagian kedua tentang penyerapan APBD 2017.
Video rapim tanggal 4 Desember juga diunggah ke akun YouTube. Videonya dibagi menjadi tiga bagian dengan durasi 11 menit-13 menit per video.
Video pertama berisi tentang persiapan kegiatan malam Tahun Baru 2018, video kedua tentang kerja sama BPN terkait sertifikasi lahan, dan video ketiga tentang paparan Kepala Satpol PP terkait laporan Ombudsman RI.
Ada perbedaan antara video rapim yang diunggah kini dan video rapim yang dulu diunggah pada zaman Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Dilihat dari durasi, durasi video rapim yang diunggah pada era Ahok-Djarot 30 menit sampai 1 jam untuk satu video.
Baca juga: Pengamat: Pergub Ahok Belum Dicabut, Video Rapim Tak Diunggah di YouTube Pelanggaran
Polemik mengenai pengunggahan video rapim ke akun YouTube Pemprov DKI Jakarta muncul akhir-akhir ini. Sebab, Pemprov DKI tidak mengunggah video rapim selama satu bulan ke dalam akun YouTube.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, video rapim Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada masa pemerintahannya yang diunggah ke akun YouTube menimbulkan mudarat.
Banyak pihak yang menjadikan video itu sebagai meme, baik yang mendukung maupun tidak mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan dan dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017, sehingga mereka saling memprovokasi.
"Kami melihat manfaat dan mudaratnya. Kemarin mengunggah (video rapim) pertama itu jelas sekali mudaratnya lebih banyak daripada manfaatnya," ujar Sandiaga.
Ketika itu, Sandiaga mengatakan, warga yang ingin melihat video rapim bisa mengirimkan surat kepada Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.