Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Pejalan Kaki, PT MRT Ingin Jalan di Kolong Dekat Stasiun Sudirman Ditutup

Kompas.com - 21/12/2017, 08:14 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam rangka pembangunan transit oriented development (TOD) di Stasiun Dukuh Atas, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berniat menambah akses bagi pejalan kaki di kawasan tersebut.

Pasalnya, dengan beroperasinya MRT ditambah juga fasilitas transportasi publik yang sudah ada terlebih dahulu, seperti KRL, transjakarta, dan kereta bandara Soekarno-Hatta, dapat dipastikan perpindahan orang di Dukuh Atas akan semakin tinggi.

"Rekomendasi konsultan adalah untuk memperbanyak spot pejalan kaki. Diperkirakan akan ada 20.000 passengers pada saat jam-jam sibuk nanti di Dukuh Atas dan ini perlu diatur," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, Rabu (20/12/2017).

Ke depan tidak akan ada lagi kendaraan yang lewat di kolong dekat Stasiun Sudirman karena akan didedikasikan penuh untuk pejalan kaki.

Baca juga: Jakarta Punya Modal Besar, tetapi Minim Kreativitas Keselamatan Pejalan Kaki

"Kawasan di bawah kolong dekat Stasiun Sudirman seluruhnya dipedestrianisasi, jadi enggak ada kendaraan lewat. Sekarang kalau kendaraan itu datang cukup kontradiktif dan bikin macet, orang berputar dari Bundaran HI bertemu kendaraan dan ada traffic light di sana," ujarnya.

William juga menyadari, ketika malam tiba, kolong tersebut cenderung gelap karena minim penerangan. Oleh karena itu, pihaknya berencana menambahkan lampu jalan sehingga para pejalan kaki bisa melintas dengan aman dan nyaman.

Kendati demikian, William mengakui bahwa KCI sebagai salah satu operator transportasi umum di sana belum menyetujui usulan PT MRT tersebut.

Baca juga: Tahun Depan, Pejalan Kaki di Jakarta Bisa Nikmati Trotoar yang Nyaman

Sebagai solusi jangka pendek, akses pejalan kaki tetap dibangun di kolong tersebut tanpa menutup seluruh akses bagi kendaraan.

"KCI belum setuju dengan proposal ini, solusi sementara Jalan Kendal yang di bawah jembatan enggak ditutup semuanya, tetapi hanya setengah. Tidak ada ada kendaraan dari dua arah, cuma ada kendaraan dari Bundaran HI yang mau berputar dan setengahnya untuk pejalan kaki," pungkas William.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com