Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Pohon Natal Ini Dijual dengan Harga Selangit

Kompas.com - 21/12/2017, 09:50 WIB
Dani Prabowo,
Moh. Nadlir

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Natal setiap tahunnya memang selalu identik dengan pohon natal. Seakan tidak lengkap rasanya, bila momen yang menjadi ajang berkumpul seluruh keluarga itu tidak ditemani pohon Natal di rumah.

Biasanya, setiap memasuki Desember, di sejumlah lokasi seperti Pasar Asemka atau di pusat-pusat perbelanjaan besar, banyak toko yang menjajakan pohon natal.

Harganya pun bervariasi. Kalau ingin mencari yang harganya relatif murah, bisa pergi ke tempat seperti Pasar Asemka. Namun, bila ingin merogoh kocek sedikit dalam, bisa mencarinya di pusat perbelanjaan.

Mahal atau murahnya pohon natal tergantung pada jenis dan kualitas dari pohonnya. Selain itu, ukuran serta ornamen yang hendak dipasang juga dapat menjadi faktor lain yang menentukannya.

Seperti di sebuah mal di bilangan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan. Di tempat tersebut, dijual pohon natal mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta.

Baca juga : Apa Dampak Lagu Natal Berulang-ulang bagi Kesehatan Mental?

"Ada yang beli, perorangan yang beli pohon Natal. Gratis pemasangan ornamen di atas Rp 15 juta," kata Habibah Roinay, salah seorang penjaga toko yang menjual pernak-pernik natal di pusat perbelanjaan itu kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, tak jarang pula ada orang yang ingin membeli pohon natal tanpa ornamen. Alasannya satu, karena mereka ingin menghias sendiri pohon natal tersebut bersama keluarga.

Biasanya, mereka yang membeli pohon natal 'polos', akan membeli ornamen hingga jutaan rupiah yang sesuai selera mereka. Alasan lain, mereka sengaja membeli ornamen secara terpisah untuk mengejar hadiah yang ditawarkan.

Pohon natal dengan harga selangit yang dijual di salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Selatan.Kompas.com / Moh Nadlir Pohon natal dengan harga selangit yang dijual di salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Selatan.

"Ada yang belanja ornamen sampai Rp 12 juta. Kadang orang ngejar koper. Belanja Rp 6 juta gratis koper pakaian," katanya.

Hal senada disampaikan Adi, salah seorang penjaga toko yang menjual pernak-pernik natal di pusat perbelanjaan lain. Menurut dia, harga pohon natal yang dijual di pusat perbelanjaan relatif tinggi.

Baca juga : 5 Cara Membungkus Kado Natal agar Terlihat Menarik

Biasanya, untuk menarik minat masyarakat dalam membeli, toko yang menjual akan menawarkan diskon.

"Misalnya, ada yang harganya Rp 21.427.250 itu belum termasuk diskon 20 persen. Kira-kira jadi Rp 16-17 juta (setelah diskon)," kata Adi.

Ia pun memberikan pilihan kepada pembeli. Jika tak ingin merogoh kantong terlalu dalam, belilah pohon natal polos.

"Kalau pohon natal sendiri (polos) ada tapi belum di dekor, belum dihias. Pernak-pernik harga mulai puluhan hingga ratusan ribu," ucap Adi.

Pohon natal dengan harga selangit yang dijual di salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Selatan.Kompas.com / Moh Nadlir Pohon natal dengan harga selangit yang dijual di salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Selatan.

Banting harga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com