Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masukan dari Sri Mulyani untuk Pemerintahan Anies-Sandi...

Kompas.com - 28/12/2017, 08:58 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani hadir dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang)Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah  (RPJMD) DKI Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Dalam sambutannya, mantan pejabat World Bank ini memberikan sejumlah masukan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno dalam menjalankan program-program pemerintahan.

Ia menyoroti 267 program Anies dan Sandi yang dijabarkan menjadi lebih dari 6.000 kegiatan. Menurut wanita yang kerap disapa Ani ini, jumlah program tersebut cukup banyak.

"Tentu semuanya menjadi sangat tersebar, menjadi sulit dari sisi tracking-nya, melihatnya, dan juga sisi kinerja yang akan diperoleh dari berbagai macam kegiatan yang banyak," katanya.

Dari sejumlah program tersebut, Ani memberikan sejumlah masukan. Tidak hanya itu, Ani juga memberikan sejumlah kritiknya untuk kebijakan yang telah dibuat para pemimpin baru Jakarta tersebut.

Baca juga: Sri Mulyani Harap OK OCE Selaras dengan PKH Pemerintah Pusat

Program OK OCE

Ani berharap, program OK OCE yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta bisa sejalan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dicanangkan pemerintah pusat.

PKH merupakan program perlindungan sosial yang memberikan bantuan uang tunai kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) dengan syarat dapat memenuhi kewajiban terkait pendidikan dan kesehatan yang diberikan pemerintah pusat.

Ia berharap, dengan sasaran yang tepat, warga Jakarta punya aktivitas ekonomi yang berkelanjutan sehingga angka kemiskinan dapat ditekan.

"Oleh karena itu, PKH dan OK OCE bisa disinkronkan sehingga mereka bisa betul-betul memiliki sesuatu yang mengentaskan kemiskinan yang sifatnya sustainable (berkelanjutan)," ujarnya.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/12/2017).Kompas.com/Sherly Puspita Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/12/2017).

Sri Mulyani berharap program OK OCE dapat menjadi solusi bagi masalah pengangguran yang tergolong tinggi di Jakarta.

Ia juga mengatakan, program ini sedianya tidak hanya menciptakan pengusaha baru, tetapi juga membuat masyarakat yang telah memiliki usaha menjadi punya kesadaran membayar pajak.

Sebab, jika tujuan program tersebut hanya untuk menciptakan pengusaha baru, kata dia, pemerintah pusat pun telah memiliki banyak program bantuan permodalan untuk pelaku usaha kecil menengah.

Rumah DP 0 Persen

Ani menyebut, sebelum program rumah murah dengan DP 0 persen diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pemerintah pusat telah memiliki konsep penyediaan rumah murah untuk warga tak mampu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com