Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Minta BUMD Memiliki Kemampuan Mengakses Pasar Modal

Kompas.com - 02/01/2018, 14:08 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga S Uno meminta perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk memiliki kemampuan dalam mengakses pasar modal.

"Ada 26 BUMD, kita harapkan masing-masing BUMD memiliki kemampuan untuk mengakses pasar modal," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa (2/1/2017).

Menurut Sandiaga, jika BUMD bisa mengakses pasar modal maka struktur keuangan perusahaan akan terbantu dengan permodalan yang didapatkan dari para investor yang terdaftar di BEI, ketika sahamnya tercatat di papan bursa efek.

Sandiaga juga menyarankan, jika BUMD ingin mengakses pasar modal maka setiap BUMD harus meningkatkan prospek bisnis dan kinerjanya terlebih dahulu. Mengingat, setiap investor yang ingin menanamkan modalnya di suatu perusahaan pasti memperhatikan prospek dan kinerja perusahaan tersebut.

Baca juga : Sandi Janji Setiap Tahun 1 BUMD DKI Mencatatkan Sahamnya di BEI

"Berarti kan mereka harus meningkatkan governance, harus meningkatkan kemampuan mereka secara manajemen, secara legal mesti baik, business plan-nya mesti menarik dan prospeknya mesti bagus," ucap Sandi.

Jika BUMD bisa menjangkau pasar modal dan para investor tertarik menanamkan investasinya di perusahaan BUMD, maka bukan tidak mungkin akan muncul lapangan kerja baru yang berasal dari perusahaan BUMD.

Baca juga : Sandi: 5 BUMD DKI Tak Keberatan Tak Diberi Penyertaan Modal

"Jadi dengan begitu, lapangan kerja akan tercipta dan pertumbuhan ekonomi Jakarta juga akan meningkat," ujar Sandi.

Sandiaga menyerahkan perusahaan-perusahaan BUMD untuk membawa perusahaannya menjadi perusahaan yang memiliki market capital yang besar atau hanya berpuas diri dengan kondisi BUMD saat ini.

Baca juga : Anies-Sandi Minta BUMD DKI Tak Merugi

Kompas TV Kamis (16/11/2017) DPRD DKI Jakarta akan memberikan pandangan dari setiap fraksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com