Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cemburu Buta Membuat Kasdi Tega Aniaya Istrinya yang Sedang Hamil

Kompas.com - 11/01/2018, 06:16 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cemburu buta bisa menyebabkan orang menjadi gelap mata. Ya, itulah yang dialami Kasdi (21).

Warga Johar Baru, Jakarta Pusat itu tega menganiaya istrinya LR (21) yang tengah hamil delapan bulan karena terbakar api cemburu. Kasdi menuding anak yang dikandung LR bukan darah dagingnya.

Pekerja serabutan itu menuduh istrinya mempunyai pria idaman lain.

"Tersangka marah karena cemburu, bahwa korban berhubungan dengan orang lain, sehingga meragukan anak yang dikandung istrinya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta, Rabu (10/1/2018).

Puncak amarah Kasdi terjadi pada 4 Januari 2018. Saat itu, Kasdi tega menendang perut, pinggang, dan memukul kepala istrinya.

Baca juga: Penyesalan Kasdi Setelah Aniaya Istrinya yang Sedang Hamil

"Korban (LR) mengatakan 'sakit', kemudian terlapor (Kasdi) mengatakan 'ini anak siapa?'. Korban menjawab, 'Ini anak Kasdi, bukan anak siapa-siapa'. Namun, terlapor tetap tidak percaya," ucapnya.

Akibat penganiayaan itu, istrinya merintih kesakitan. Saat hendak buang air kecil, LR mengalami pendarahan.

LR dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan untuk mendapatkan pertolongan. Pihak dokter menyarankan LR segera dioperasi caesar untuk menyalamatkan dirinya dan juga buah hatinya.

Namun, nyawa buah hati pasangan suami istri itu tak dapat ditolong.

Baca juga: Aniaya Istrinya yang Sedang Hamil, Kasdi Terancam 20 Tahun Penjara

"Bayinya dimasukkan ke ventilator, satu jam kemudian kondisinya memburuk dan meninggal," kata Nico.

Mengetahui LR korban KDRT, pihak rumah sakit akhirnya memberitahukan insiden tersebut ke polisi.

Keesokan harinya, polisi langsung menjemput Kasdi di rumahnya.

Setelah diinterogasi polisi, Kasdi mengakui perbuatannya. Ia mengaku melakukan hal tersebut karena cemburu.

Baca juga: Polisi Akan Tes DNA Anak yang Tak Diakui Kasdi

Kasdi menyesal karena telah membuat bayi yang sedang dikandung istrinya, meninggal dunia.

"Saya menyesal, saya khilaf," ujar Kasdi.

Saat dipamerkan di depan awak media, Kasdi mengenakan pakaian oranye khas tahanan.

Wajahnya terus menunduk saat polisi menggelar jumpa pers terkait kasusnya. Tak banyak kata yang keluar dari mulut Kasdi.

Ketika dicecar pertanyaan wartawan, Kasdi lebih banyak menjawabnya dengan anggukkan atau gelengan kepala.

Baca juga: Cemburu, Alasan Kasdi Aniaya Istrinya yang Sedang Hamil

Kasdi mengaku telah meminta maaf kepada istrinya. Permintaan maaf itu ia sampaikan saat istrinya di rumah sakit.

"Sudah minta maaf," kata Kasdi.

Selain itu, Kasdi juga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum. Ia terancam dikenakan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, Pasal 44 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT, dan Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Kompas TV Sempat Cekcok, Dokter Ini Tembak Istri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com