Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OK OCE Menjawab Kritik

Kompas.com - 14/01/2018, 14:54 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Nur Afni Sajim, mengkritik pelatihan OKE OCE yang dijalankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai penyampaian teori tanpa ada praktik.

"Saya bingung, ini aneh, ini pelatihan paling aneh yang pernah saya datangi. (OK OCE) ini pelatihan cuap-cuap, Pak. Saya kontrol betul di Jakarta Barat," kata Afni saat rapat Komisi B DPRD bersama Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI di Gedung DPRD DKI, Selasa (9/1/2018) lalu.

Nur Afni juga mengatakan, bunga pinjaman untuk peserta OKE OCE terlalu tinggi, yaitu 13 persen.

"Apa yang diuntungkan dengan pelatihan (OK OCE) itu? Bunganya aja 13 persen. Jadi, mana mungkin itu pelaku usaha sanggup meminjam dengan Bank DKI atau Jamkrida dengan bunga 13 persen," kata Nur Afni.

Baca juga : OK OCE Ini Pelatihan Paling Aneh, Ini Pelatihan Cuap-cuap...

Beberapa hari kemudian, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno terkejut dengan pemaparan Direktur PD Pasar Jaya Arief Nasrudin terkait program distribusi bernama Pap and Mom Store. Sandiaga terkejut karena muncul nama Nur Afni, warga Kapuk Pulo, Jakarta Barat, sebagai calon mitra yang akan bekerja sama dalam program tersebut.

"Ini Bu Nur Afni yang (anggota fraksi) Demokrat itu, Pak?" tanya Sandiaga kepada Arief di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis.

Arief membenarkan bahwa itu adalah Nur Afni Sajim, anggota DPRD DKI Jakarta.

"Iya, Pak. Dia punya koperasi," ujar Arief.

Sandiaga tertawa dan meminta Dirut PD Pasar Jaya membantu Nur Afni Sajim mengikuti program tersebut.

"Dibantu ya, Pak. Supaya ini enggak cuap-cuap," ujar Sandiaga.

Yusuf Supendi, pelatih OK OCE dari Grounded Business Coach Malang yang diminta menjadi Fasilitator Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, juga angkat bicara terkait pelatihan itu. Menurut dia, pelatihan yang dilakukannya bukan sekadar penyampaian teori tanpa adanya praktik dan evaluasi.

"Namanya program pelatihan, ya kami memberikan materi. Kami harus ngomong. Kalau kami diam saja, ya seperti kata Pak Sandi (Wagub DKI) itu bukan mentoring namanya, bukan pelatihan," kata Yusuf seraya tertawa.

Menurut Yusuf, setiap pembelajaran tentu akan melalui berbagai tahapan dan tidak lantas mencapai hasil yang instan.

"Ketika kami memberikan materi itu, kan, mereka tidak langsung menerima, makanya kami evaluasi setiap satu minggu, enggak dibiarkan begitu saja," ujar Yusuf.

Contoh mentoring dan evaluasi yang dilakukan Yusuf antara lain membuat branding untuk mempermudah pemasaran produknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com