Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OK OCE Menjawab Kritik

Kompas.com - 14/01/2018, 14:54 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

"Misalnya mereka membuat branding dengan membuat kartu nama, kami evaluasi minggu depan ketika dia punya kartu nama. Tadinya hanya dua ekor ayam yang terjual, dengan branding bisa 4-5 ekor ayam. Biasanya kami evaluasi seperti itu," kata Yusuf.

Manfaat

Manfaat program pelatihan wirausaha OK OCE yang digagas Anies-Sandi telah dirasakan oleh beberapa pelaku usaha. Mereka mendapat pelatihan yang memberi ide usaha dan mengembangkannya.

Esti Ginting misalnya manager di perusahaan ekspedisi yang kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja lalu fokus menjadi ibu rumah tangga sambil menjalankan usaha. Esti sebelumnya hanya mengeluarkan modal sebesar Rp 50.000 dan kemudian menjual sosis solo yang dikreasikannya.

Setelah mendapat pengetahuan dari pelatihan OKE OCE, bisnis Esti bertambah dan mulai naik menjadi bisnis boks makanan.

"Modal saya 0 karena sistemnya pesan dulu, transfer, baru dibuatkan. Omset awal 4 juta, terakhir di Desember 2017 omset saya sudah sampai 13 juta, target saya di Januari ini 15 juta," ujar Esti.

Ada juga Dahlia Alwi yang mengaku terbantu dengan mengikuti program pelatihan OKE OCE yang dimentori Faransyah Jaya, Ketua OKE OCE. Dahlia mendapat ilmu pengembangan usaha dan jaringan pertemanan sesama pengusaha serta orang yang baru memulai usaha untuk saling tukar pengalaman.

Berkat jaringan yang dimilikinya, dengan modal awal Rp 250.000, kini Dahlia sudah bisa meraup keuntungan yang cukup besar. Setiap bulan, omset Dahlia sudah mencapai Rp 50 sampai Rp 60 juta.

"Sekarang punya 30 reseller, karyawan 5, omset sebulan 50 sampai 60 juta," kata Dahlia.

Ada lagi Dwi Firmansyah yang mendapat jaringan lebih luas dan pengetahuan terkait pengelolaan bisnis dan keuangan yang lebih baik.

"Dari sisi jualan saya mendapatkan jaringan lebih banyak, otomatis teman saya banyak dan omset meningkat, rupiahnya enggak bisa saya sebutkan, yang pasti peningkatannya 10 sampai 25 persen," kata Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com