Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Uji Coba, Naik Angkot OK Otrip di Duren Sawit Bisa Tanpa Kartu Khusus

Kompas.com - 16/01/2018, 06:59 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai Senin (15/1/2018) sore, masyarakat Jakarta Timur sudah bisa menjajal layanan OK Otrip dari Kampung Melayu menuju Duren Sawit. Selama 14 hari ke depan, masyarakat bisa menjadi penumpang tanpa harus memiliki kartu OK Otrip.

"Dari hari ini masyarakat sudah bisa merasakan naik OK Otrip, dan hingga akhir Januari kami izinkan masyarakat untuk merasakan meski belum memiliki kartu," ucap Direktur Pelayanan Pengembangan Bisnis & SDM PT Transjakarta Welfizon Yuza kepada media di Terminal Kampung Melayu, Senin (15/1/2018).

Jadi, lanjut Welfizon, bagi masyarakat yang belum punya kartu dan mau merasakan naik angkot OK Otrip akan ada petugas yang meminjamlan kartu untuk tapping saat naik dan ketika turun. Hal ini kita lakukan juga sabagai langkah sosialisasi.

Sementara bagi yang sudah punya kartu, menurut Welfizon, bisa langsung tapping dengan tarif nol rupiah selama masa uji coba.

Baca juga : Naik Angkot OK Otrip, Penumpang Harus Tap In dan Tap Out

Dengan program OK Otrip, warga yang selesai naik Transjakarta dan menyambung perjalanan dengan angkot OK Otrip tidak perlu melakukan pembayaran lagi. Hal itu berlaku untuk perjalanan dalam waktu maksimal tiga jam. 

Angkot Ok Otip Kampung Melayu-Duren Sawit siap beroperasi, Senin (15/1/2018)Stanly Ravel Angkot Ok Otip Kampung Melayu-Duren Sawit siap beroperasi, Senin (15/1/2018)


"Misalnya kita naik Transjakrta dari Grogol kan sudah bayar Rp 3500. Lalu dari Kampung Melayu mereka sambung naik angkot menuju Duren Sawit. Nah, Ketika tapping di angkot itu sudah langsung nol rupiah selama tiga bulan ini," ucap Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph.

Selama perjalan menjajal OK Otrip, memang terlihat sedikit berbeda dengan naik angkot biasanya. Paling terasa adalah soal layanan dari sopir, mulai dari pakain yang berseragam sesuai operatornya, sampai cara mengambil dan menurunkan penumpang yang harus tertib di lokasi yang sudah disediakan.

"Memang kita sudah sediakan bus stop untuk menurunkan dan mengambil penumpang sehingga tidak bisa sembarang berhenti. Untuk operasi angkot OK Otrip Duren Sawit itu ada 42 titik dan sopir memang tidak diperbolehkan untuk mengetem, ada batas maksimal saat berhenti di bus stop," ucap Joseph.

Dari pantauan dilokasi, saat uji awal layanan ini memang masih sepi penumpang. Hal ini diakui Joseph karena masih perlu di lakukan sosialisasi ke masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com