Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngetem", Sopir Angkot di Pasar Minggu Dihukum Nyanyi "Indonesia Raya"

Kompas.com - 18/01/2018, 18:51 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan dan Kepolisian menindak kendaraan-kendaraan di kawasan Pasar Minggu yang bandel melawan arah dan berhenti sembarangan.

Kendaraan yang paling banyak terjaring yakni angkutan kota. Ada 12 angkutan kota yang terjaring dan sopirnya ditilang.

"Angkot yang biasa ngetem ini sudah sering ditertibkan namun masih bandel, alasan ngetem mencari sewa paling banyak di perempatan. Namun tetap kita tindak tegas untuk mengurai kemacetan," ujar Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Christianto, Kamis (18/1/2018).

Baca juga : Kata Pengemudi Ojek Online yang Dicap Biang Macet karena Sering Ngetem

Angkot-angkot ini memenuhi ruas Jalan Raya Pasar Minggu, khususnya di sekitar stasiun, lampu merah, Robinson, dan pasar tradisional.

Selain ditilang, mereka dihukum menyanyikan lagu Indonesia Raya di pinggir jalan. Agus, sopir KWK S15 Pasar Minggu-Cijantung yang ngetem di tengah jalan mengaku malu saat diminta menyanyikan Indonesia Raya.

Ia mengaku tidak hafal liriknya. Agus pun akhirnya hanya melantunkan, "Indonesia raya... merdeka merdeka, hiduplah Indonesia raya...".

"Kapok saya Pak," katanya ketika dihukum.

Selain diimbau agar tak ngetem di tengah jalan lagi, Agus diminta merapikan penampilannya. Sebab, ia mengenakan seragam yang lusuh dan tak dikancing.

"Malu nyanyi Indonesia Raya...mestinya kamu malu sama penumpang masa begini..." ujar anggota Dishub yang menilang Agus.

Baca juga : Ngetem di Depan Stasiun Manggarai, Sopir Bajaj Dihukum Lompat Jongkok

Selain angkot, 5 kendaraan ditilang polisi. Ada pula 7 motor, 10 mobil, dan 4 bajaj digembosi bannya.

Kendaraan yang diderek yakni 20 mobil di Pasar Minggu, Tebet, Kalibata, Pal Batu, dan Pengadegan. Mobil-mobil itu diderek karena parkir sembarangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com