Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Organda Sudah Larang Sopir Angkot Tanah Abang Demo di Balai Kota

Kompas.com - 22/01/2018, 15:02 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan mengimbau para sopir angkutan kota (angkot) tidak melakukan aksi demonstrasi di Balai Kota DKI Jakarta.

Menurut Shafruhan, pertemuan tersebut berlangsung pada Sabtu (20/1/2018). Saat itu, kata dia, mayoritas pemilik dan sopir angkot yang ikut dalam pertemuan tersebut setuju tidak melakukan aksi demonstrasi.

"Saya jadi bingung kenapa ada yang berseberangan dan mereka hari ini ada yang demo," kata Shafruhan kepada Kompas.com, Senin (22/1/2018).

Shafruhan menduga, aksi demonstrasi yang dilakukan beberapa sopir angkot di Balai Kota DKI Jakarta mengandung unsur politis.

Baca juga: Sopir Angkot Tanah Abang Ingin Temui DPRD DKI untuk Minta Bantuan

Dia khawatir beberapa sopir angkot ditunggangi pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu sehingga berani melakukan aksi demonstrasi.

Menurut Shafruhan, jika aksi demonstrasi tersebut terkait pendapatan yang menurun akibat penertiban kawasan Tanah Abang, hal tersebut kurang tepat.

Sebab, kata dia, semenjak kawasan Tanah Abang ditertibkan, para sopir angkot tak lagi mengalami kemacetan di kawasan Tanah Abang sehingga bahan bakar yang dikeluarkan tidak terlalu banyak.

Baca juga: Jeritan Hati Sopir Angkot Tanah Abang Minta Perhatian Pemprov DKI

Terlebih lokasi-lokasi sopir angkot mengangkut dan menurunkan penumpang sudah disediakan dengan tempat yang tak jauh dari lalu lintas pengunjung Tanah Abang

"Sebenarnya mereka diuntungkan karena mereka enggak banyak buang waktu karena macet. Dengan adanya penertiban, toh, penumpang enggak ke mana-mana," ucap Shafruhan.

Sebelumnya, koordinator aksi demo para sopir angkot, Darmono, mengatakan bahwa aksi ini dilakukan karena penghasilan mereka turun 50 persen setelah penataan Tanah Abang. Menurut dia, keberadaan transjakarta sebagai salah satu penyebab.

Kompas TV Bagi pedagang kaki lima, hal ini adalah kebijakan yang sangat menguntungkan. Namun, di sisi lain, kebijakan baru juga dianggap melanggar undang-undang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com