Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Tanah Abang, Jeritan Sopir Angkot, dan Jawaban Anies-Sandi

Kompas.com - 23/01/2018, 10:06 WIB
Nursita Sari

Penulis

Sopir angkot, khususnya trayek M08, tidak akan beroperasi selama jalan tersebut ditutup untuk PKL.

"Kalau enggak ada kesepakatan, kami tidak akan jalan. Sebelum selesai, kami akan terus mogok. Kami akan berhenti, kami sudah komitmen," ujar Borlin.

Anies-Sandiaga menjawab

Atas aksi para sopir ini, Gubernur Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan membicarakan kebijakan penataan Tanah Abang kepada para sopir angkot yang berdemo.

Anies memahami protes yang disampaikan para sopir angkot tersebut. Dia mengatakan, penataan Tanah Abang tidak bisa dilihat hanya dalam skala kecil.

"Ya, kami harus melihatnya (penataan Tanah Abang dalam skala) besar, jangan lihat kecilnya. Namun, kami paham aspirasinya dan nanti kami coba bicarakan," kata dia.

Anies menyampaikan, saat ini merupakan masa transisi penataan kawasan Tanah Abang. Semua pihak, kata Anies, butuh menyesuaikan diri dengan kebijakan itu.

"Yang penting adalah ini masa transisi. Kalau masa transisi ekuilibrium baru, keseimbangan baru itu selalu ada penyesuaian-penyesuaian. Jadi apa pun yang namanya keseimbangan baru, pasti ada penyesuaian dan ini fase penyesuaian. Nanti kita lihat, jangan buru-buru," ucap Anies.

Baca juga : Anies: Kami Paham Aspirasi Sopir Angkot Tanah Abang, Nanti Dibicarakan

Sementara itu, Sandiaga menginginkan angkot-angkot yang terdampak penataan Tanah Abang bergabung dengan program OK Otrip.

Menurut Sandiaga, PT Transjakarta siap menggandeng operator angkot di sana untuk bergabung dengan program OK Otrip.

"Kami ingin mereka bergabung di OK Otrip. Jadi, kami ingin rangkul mereka dan tadi Transjakarta memberikan klarifikasi bahwa kesiapannya nanti mereka secara terintegrasi bisa bergabung dalam sistem transportasi yang berbasis One Karcis One Trip," kata Sandiaga.


Meskipun begitu, Sandiaga menerima dan akan mempertimbangkan aspirasi yang disampaikan para sopir angkot yang demo di Balai Kota DKI Jakarta pada siang tadi, khususnya soal memperpanjang trayek angkutan mereka.

Baca juga : Sandiaga Ingin Angkot Tanah Abang Gabung dengan OK Otrip

Keinginan Sandiaga senada dengan usulan Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Yusriah Dzinnun.

Ia mengusulkan angkot yang terdampak penataan Tanah Abang dijadikan feeder atau angkutan pengumpan transjakarta. Operator angkot tersebut bisa diajak bergabung program OK Otrip.

"Saran kami sih mereka jadi feeder saja dan dikerjasamakan seperti OK Otrip itu, kan, sebetulnya angkutan-angkutan KWK. Kemudian kopaja itu, kan, jadi feeder-nya transjakarta," ucap Yusriah.

Yusriah mengatakan, Komisi B DPRD DKI akan duduk bersama Pemprov DKI untuk mencari solusi agar sopir angkot tak kehilangan pekerjaannya. Dia tidak ingin para sopir angkot kehilangan mata pencarian akibat penataan Tanah Abang.

Kompas TV Sopir angkutan kota yang beroperasi di Kawasan Tanah Abang berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com