Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI: Kami Ingin Tanah Abang Tertib Tanpa Mematikan Mata Pencaharian Sopir Angkot

Kompas.com - 22/01/2018, 16:03 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Yusriah Dzinnun mengatakan, DPRD DKI Jakarta menginginkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menata kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi lebih tertib.

Namun, DPRD DKI tidak ingin penataan tersebut justru mematikan nafkah para sopir angkot yang biasa beroperasi di sekitar Tanah Abang.

"Kami sih dari DPRD begini, kami ingin Tanah Abang itu tertib, ingin Tanah Abang itu pengelolaannya menjadi lebih baik, tetapi tanpa mematikan mata pencaharian para sopir angkot itu," ujar Yusriah saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2018).

Politikus PKS itu mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno menata Tanah Abang dengan memberi ruang pedagang kaki lima (PKL) tetap berjualan.

Baca juga : Ketua Organda Sudah Larang Sopir Angkot Tanah Abang Demo di Balai Kota

Para pengemudi angkutan umum berbagai jurusan Tanah Abang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018). Mereka tidak terima dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki lima.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Para pengemudi angkutan umum berbagai jurusan Tanah Abang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018). Mereka tidak terima dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki lima.

Namun, di sisi lain, Yusriah tidak ingin para sopir angkot di sana justru kehilangan pekerjaan dan penghasilan mereka.

"Kami mendukung kebijakan Gubernur dan Wagub apa pun yang dilakukan untuk ketertiban dan peningkatan ekonomi masyarakat UMKM, tetapi juga jangan sampai kebijakan yang diambil menghilangkan pekerjaan untuk orang lain," kata dia.

Yusriah menyebut, Komisi B DPRD DKI akan duduk bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mencari solusi agar sopir angkot tak kehilangan pekerjaannya. Dia juga akan berbicara dengan Anies dan Sandiaga untuk menemukan solusi yang tepat.

Untuk sementara, Yusriah meminta para sopir angkot itu bersabar, sambil menunggu hasil evaluasi penataan kawasan Tanah Abang.

Baca juga : Sopir Angkot Tanah Abang Ingin Temui DPRD DKI untuk Minta Bantuan

"Kepada para sopir angkot juga, nanti kami diskusikan kembali sama Pak Gubernur dan Wagub bagaimana memikirkan para pengemudi angkotnya ini kalau omzetnya berkurang. Kan mereka juga perlu diberi apresiasi yang selama ini sudah mengangkut warga Jakarta," ucap Yusriah.

Para sopir angkot berjalan menuju Gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka ingin menemui anggota DRPD untuk menyampaikan keluhan perihal penutupan Jalan Jatibaru oleh Pemprov DKI Jakart yang dianggap merugikan para sopir angkot, Senin (22/1/2018).Kompas.com/David Oliver Purba Para sopir angkot berjalan menuju Gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka ingin menemui anggota DRPD untuk menyampaikan keluhan perihal penutupan Jalan Jatibaru oleh Pemprov DKI Jakart yang dianggap merugikan para sopir angkot, Senin (22/1/2018).

Sopir angkot yang rutenya melintasi kawasan Tanah Abang melakukan aksi protes di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka tidak terima dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki lima.

Menurut koordinator aksi demo para sopir angkot, Darmono, mereka menjerit karena omzet turun 50 persen setelah penataan di Tanah Abang.

Baca juga : Jeritan Hati Sopir Angkot Tanah Abang Minta Perhatian Pemprov DKI

"Omzet kami menurun 50 persen setelah penataan Pasar Tanah Abang," ujar Darmono.

Ia meminta pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengembalikan jalur angkot seperti sedia kala. Ia menganggap dioperasikannya bus transjakarta "Tanah Abang Explorer" di jalur yang biasa dilalui angkot menjadi penyebab turunnya omzet para sopir angkot.

Kompas TV Penutupan jalan Jati Baru Raya diprotes para sopir angkutan umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com