JAKARTA, KOMPAS.com - Dua korban runtuhnya box girder LRT di Jalan Kayu Putih Raya, Pulogadung, Jakarta Timur, yakni Ahmad K dan Wahyudin, sampai saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Columbia Asia di Pulomas Barat.
Doktor Himawan Selaku Direktur RS Columbia menjelaskan, keduanya mengalami luka yang lebih serius dibanding tiga korban lainnya yang sudah diperbolehkan pulang.
"Kondisi pasien sejauh ini sudah stabil, tapi memang masih kita perlukan observasi lanjutan terhadap satu pasien yang mengalami patah pada tulang dada depan," ucap Himawan kepada media di Pulo Mas, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2018).
Menurut Himawan pasien yang mengalami patah pada tulang dada atas nama Ahmad Kumaedi. Ketika ditanya mengenai penyebabnya, Himanan menjelaskan karena terjatuh.
"Bukan dari tertekan benda keras, kelihatanya murni karena jatuh," kata Himawan.
Baca juga : Dirut Jakpro: Semua Prosedur Keselamatan Kerja Dijalankan Sebelum Konstruksi LRT Roboh
"Untuk saudara Wahyudin terdapat patah pada tulang pubis atau kemaluan. Kami sudah lakukan CT scan dan hasilnya sesuai. Saat ini dia perlu bedrest total sekitar tiga minggu," katanya.
Pada intinya, lanjut Himawan, kedua pasien kini dalam kondisi stabil dan sudah bisa berkomunikasi. Tim dokter masih melakukan observasi hingga keadaan pasien pulih.
Baca juga : Sandiaga: Robohnya Box Girder LRT Itu Black Swan
BPJS Tanggung Semua Biaya Korban
Sementara itu, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif memastikan biaya perawatan korban akan ditanggung sepenuhnya,
yang datang berkunjung mengatakan turut berduka terhadap insiden yang dialami kelima korban saat sedang bekerja.
"Kelima korban dalam peristiwa ini adalah peserta kami dan kami jamin mereka tidak akan mengeluarkan biaya apapun atas kejadian kecelakaan kerja yang menimpanya. Semua biaya pengobatan akan kami tanggung sampai sembuh,” kata Krishna saat menemui korban.
Baca juga : Anies Pastikan Robohnya Box Girder Tak Ganggu Jadwal Penyelesaian Proyek LRT
STMB ini merupakan pengganti upah bulanan bagi korban yang tidak dapat masuk bekerja akibat kecelakaan kerja tersebut.
"Kami lihat ini kasus kecelakaaan kerja, kami memberikan santunan selama mereka tidak bekerja, Enam bulan sebesar 100 persen dan enam bulan berikutnya santunannya 75 persen. Kami juga berikan kepastian untuk mereka mendapat kepastian kerja kembali," ucap Krishna.
Box girder pada proyek koridor satu LRT di Jalan Kayu Putih Raya, Jakarta Timur, roboh pada Senin (22/1/2018) dini hari.
Ada lima pekerja yang menjadi korban robohnya box girder tersebut. Dua korban mengalami patah tulang dan tiga korban lainnya telah diizinkan pulang dari rumah sakit. Hingga saat ini, pihak terkait masih melakukan investigasi mengenai penyebabnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.