Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Butuh 3 Hari untuk Tahu Penyebab Jatuhnya "Crane" DDT

Kompas.com - 04/02/2018, 19:27 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, Kombes Ulung Kanjaya mengatakan, penyelidikan terkait penyebab jatuhnya crane di proyek rel kereta double double track (DDT) Manggarai -Cikarang tak dapat dilakukan dalam waktu sehari.

"Paling lama tiga hari (penyelidikan)," kata Ulung di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018).

Baca juga : PT Hutama Karya: Saat Hujan Pengerjaan DDT Harus Berhenti

Alat berat jenis crane dan tiang penyangga proyek jalur kereta double double track di daerah Matraman, Jakarta Timur jatuh pada Minggu dini hari dan menyebabkan empat orang tewas.  Berdasarkan informasi pihak Kepolisian Sektor Jatinegara, insiden yang terjadi pukul 05.00 WIB itu bermula saat lima pekerja tengah menaikkan bantalan rel dengan crane.

Pada Minggu sore pukul 18.20 WIB, tim Puslabfor Mabes Polri menghentikan penyelidikan di lokasi kecelakaan itu.

"Enggak ada kesulitan (dalam penyelidikan). Cuma memang kami kan waktunya sudah sore. (Kami) belum bisa menyimpulkan itu apa penyebabnya, besok dilanjutkan lagi," paparnya.

Hari ini tim Puslabfor belum membawa barang bukti tambahan dari tempat kecelakaan.

"Belum ada barang bukti. Besok mungkin baru diambil (barang bukti)," sebutnya.

Direktur Operasional PT Hutama Karta Suroto mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab atas kejadian yang menewaskan empat pekerja itu. Ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas proyek di lapangan untuk memastikan peralatan stabil dan tak membahayakan warga sekitar.

"Kami juga bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Disnakertrans (Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi) untuk mengetahui penyebab kecelakaan kerja ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com