Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga dan Petugas Bersihkan Lumpur dengan Air Sisa Banjir Rawajati

Kompas.com - 06/02/2018, 10:25 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Warga dan petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup mulai membersihkan permukiman di Jalan Bina Warga, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, pascabanjir luapan Sungai Ciliwung, Selasa (6/2/2018).

Meski genangan belum surut seluruhnya, warga dan petugas mulai membersihkan rumah-rumah dan jalan pemukiman dengan peralatan seadanya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, warga membersihkan lumpur yang masuk ke rumah mereka dengan sodokan air. Warga juga menyiramkan air banjir ke lantai rumah mereka yang dilumuri lumpur.

"Buang lumpur saja, asal menghilangkan lumpur, ini (buang lumpur) pakai air banjir," ujar seorang warga, Cucu (40), sambil membersihkan rumahnya.

Baca juga: Kolong Flyover Rawajati Penuh Lumpur, Warga Kesulitan Berjalan

Tak hanya itu, warga juga menggunakan air banjir untuk membersihkan perabotan rumah mereka. Air banjir itu diambil dari area yang genangannya masih cukup tinggi oleh petugas UPK Badan Air.

"Iya, dicuci pakai air banjir dari lapangan futsal, abis enggak ada air bersih, listrik masih mati," kata warga lainnya, Ain (48).

Tak hanya mengambilkan air untuk warga, petugas UPK Badan Air juga tampak membersihkan lumpur di jalan-jalan permukiman.

Baca juga: Angkut Kasur Warga Rawajati, Petugas Jerit Hiii... Awas Banyak Kecoanya

Seorang petugas, Muhammad Aulia (49), terpaksa membersihkan lumpur menggunakan serokan sampah atau pengki karena keterbatasan alat kebersihan.

"Kalau alat-alat kayak sodokan air enggak ada. Kami adanya cangkul, cakram, kan, biasanya bersihkan kali," katanya.

Dengan keterbatasan tersebut, warga membutuhkan banyak bantuan peralatan kebersihan, seperti lap pel, karbol pembersih lantai, sodokan air, dan lainnya.

Kompas TV Aliran Sungai Ciliwung di dekat Plaza Jambu Dua sangat deras dengan debit air yang lebih tinggi dibanding kondisi normal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com