Namun, angkot Tanah Abang adalah rute pendek. Salah seorang pengusaha angkot, Petrus Tukimin, pernah memperhitungkan pergi pulang sopir angkot hanya menempuh jarak 10-11 km.
Dalam satu hari, sopir paling banyak mengemudi delapan kali perjalanan. Jika dikalikan, total perjalanan dalam satu hari tidak sampai 100 km. Artinya, masih jauh dari target sistem OK Otrip yang 190 km per hari.
Baca juga: OK Otrip Akan Diterapkan di Tanah Abang, Ini Kekhawatiran Pengusaha Angkot
Sandiaga menyadari hal itu. Dia ingin ada penyesuaian target OK Otrip itu untuk sopir angkot Tanah Abang.
"Karena rutenya terlalu pendek, mungkin nanti akan ada thresholds (ambang batas) dan ada minimum yang harus dipertimbangkan," ujarnya.
Namun, dia belum mengetahui rencana penurunan target itu. Sandiaga memastikan, target baru akan mengikuti kesepakatan tim persiapan OK Otrip Tanah Abang.
"Nanti dilihat berapa angka yang bisa diterima teman-teman sesuai dengan kesepakatan," katanya.