Meskipun sudah lancar berkomunikasi, Mukhmainna belum bisa diajak bicara mengenai kondisinya saat terjebak di dalam mobil demi menghindari trauma.
"Saya sengaja belum tanya karena bukannya akan memulihkan (trauma), malah akan menambah (trauma)," kata Syamsudin.
Mukhmainna juga belum mengetahui nasib rekannya, Putri, yang meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Baca juga: Alasan Korban Tembok Ambrol Dirujuk dari RSUD Tangerang ke RS Mayapada
"Dia sempat tanya temannya, saya bilang, '(Putri) ada di sana'. Kondisinya (Mukhmainna) masih labil, jadi saya tidak infokan," kata Syamsudin.
Ia juga berencana menjauhkan anaknya dari beberapa media massa seperti televisi agar tidak terpapar info mengenai kepergian Putri.
"Kemungkinan di ruang perawatan saya tidak akan pasang televisi," katanya.
Ditanggung BPJS
Biaya perawatan dan pengobatan Mukhmainna akan ditanggung penuh BPJS Ketenagakerjaan.
Kabid Pelayanan Umum BPJS cabang Gambir Aan Wijayanti mengatakan, pihak keluarga dan perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk biaya perawatan.
"Ditanggung 100 persen," kata Aan.
Baca juga: Kondisi Terkini Mukhmainna, Korban Tembok Ambrol di Perimeter Selatan
Apabila Mukhmainna masih dirawat secara intensif, nyawa Putri justru tak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhirnya di RS Mayapada, Tangerang, Selasa (6/2/2018) pagi. Jenazah Putri telah dikebumikan di Serang, Banten.
Kedua korban ambrolnya tembok di Jalan Perimeter Selatan tercatat sebagai staf keuangan di GMF Aero Asia.