Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jakarta, Listrik di 9 Wilayah Masih Dipadamkan

Kompas.com - 07/02/2018, 16:43 WIB
Nursita Sari,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PLN Distribusi Jakarta Raya masih memadamkan listrik di sejumlah wilayah Jakarta akibat banjir luapan Sungai Ciliwung.

Berdasarkan informasi di laman resmi PLN Distribusi Jakarta Raya, pelita.plnjaya.co.id, hingga Rabu (7/2/2018) pukul 16.00, ada 9 wilayah yang listriknya masih dipadamkan karena banjir.

Dari 9 wilayah, ada 5 yang masuk area PLN Lenteng Agung, yakni wilayah di Jalan Masjid Al Makmur Lebak Pasar Minggu, Kompleks Ranco Indah Tanjung Barat, Kompleks DPR, Jalan Pengadegan Raya, dan sekitar Jalan Raya Kalibata.

Sementara itu, dua wilayah yang juga dipadamkan masuk area PLN Jatinegara, yakni Jalan Bukit Duri Putaran SMA 8 dan Gang 3 Jalan Kampung Pulo.

Baca juga : Listrik Padam Selama Banjir, Warga Rawajati Pilih Mengungsi

Kemudian, dua wilayah lainnya masuk area PLN Kramatjati, yaitu Jalan Dewi Sartika Cawang dan Jalan Taman Harapan Cawang.

General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, Ikhsan Asaad, mengatakan, pemadaman listrik dilakukan karena area tersebut atau gardu listriknya tergenang air.

"PLN akan secepatnya menormalkan listrik kembali apabila instalasi di sisi PLN maupun pelanggan sudah benar-benar kering dan siap," kata Ikhsan melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Listrik yang dipadamkan karena banjir salah satunya di RW 007 Kelurahan Rawajati. Lokasi permukiman yang banjir tersebut dekat dengan Jalan Raya Kalibata, Jalan Dewi Sartika, dan Jalan Taman Harapan.

Baca juga : Korban Banjir di Kemirimuka Depok Ingin Direlokasi

Akibat lumpuhnya listrik, warga setempat mencuci pakaian menggunakan air sumur keruh karena tak ada air bersih.

Ketua RW 007 Kelurahan Rawajati, Sari Budi Handayani, mengatakan bahwa mereka memang kekurangan air bersih sejak PLN memadamkan listrik karena banjir.

Dia mengaku sudah meminta bantuan agar pemerintah memasok air bersih untuk warga.

"Kami kekurangan air bersih karena listrik padam. Belum ada bantuan air bersih. Kami sudah ajuin ke kecamatan, mudah-mudahan hari ini datang air bersihnya," kata Sari.

Kompas TV Banjir masih menggenangi permukiman penduduk di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com