Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kebanyakan Warga Pegang Ucapan Pak Jokowi, Harus Ada Ganti Rugi..."

Kompas.com - 08/02/2018, 22:52 WIB
Stanly Ravel,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan Bidara Cina Didi Hudin menyampaikan, warga Bidara Cina sebenarnya tak keberatan akan rencana normalisasi Sungai Ciliwung yang melintas di wilayah tempat tinggal mereka.

Normalisasi ini kemungkinan berimbas pada penggusuran permukiman warga. Hanya saja, warga meminta adanya kejelasan soal ganti rugi atas tempat tinggal mereka yang digusur.

Menurut Didi, normalisasi Sungai Ciliwung di Bidara Cina sebenarnya wacana lama.

"Sudah dari zamanya Sutiyoso, sampai sekarang belum ada realisasinya. Meski ada yang berat hati, sebenarnya warga tidak masalah dengan relokasi, namun tetap ada pergantian yang sesuai," ucap Didi kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2018).

Baca juga : Anies Sebut Warga Bidara Cina Setuju Dinormalisasi

Ia juga menyampaikan, sejauh ini belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait wacana normalisasi tersebut.

Didi yang juga merupakan warga korban banjir dari RW 07 yang menjadi lokasi normalisasi itu menyampaikan, bila hanya sekadar relokasi dan dipindah ke rusun, rata-rata warga tidak akan mau.

"Kebanyakan warga pegang ucapan Pak Jokowi yang waktu itu sempat bilang harus ada pergantian, sekecil apa pun dihargai," kata dia.

Adapun Joko Widodo (Jokowi) pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sebelum terpilih sebagai Presiden RI.

Didi berharap, pada era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ada solusi yang lebih baik untuk warga maupun untuk Pemprov DKI Jakarta terkait normalisasi sungai ini.

"Kalau tidak ganti rugi, mungkin ada solusi lain seperti bikin turap yang tinggi atau lainnya," ujarnya.

Beberapa warga yang sedang bersih-bersih rumah juga mengutarakan hal senada. Mereka bersedia direlokasi asalkan ada timbal balik yang sepadan.

"Bila memang harganya bagus, yah kami ikut saja karena biar bagaimana pun kan kami sudah lama di sini," kata warga yang mengaku bernama Rusdi.

Suryati, warga lainnya, juga berharap segera ada penyelesain mengenai masalah normalisasi. Dia mengaku lelah dengan banjir, tetapi di sisi lain menunggu kejelasan masalah harga.

"Mudah-mudahan biar ketemu enaknya bagaimana, kalau kita sih sudah biasa banjir, tapi kasihan ama cucu saja," ucapnya.

Baca juga : Sampah Perabotan Bekas Banjir Penuhi Jalan di Bidara Cina

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, proyek normalisasi Sungai Ciliwung yang melintasi permukiman Bidara Cina, Jakarta Timur, rencananya akan dilanjutkan. Ia mengatakan telah membicarakan rencana normalisasiini dengan warga.

"Jadi memang proyek itu kita sudah bertemu dengan warga, ada bahkan dengan Badan di PU yang mengurusi Ciliwung, dan itu minggu lalu kita rapat soal itu."

"Jadi rencananya, kita akan secara bertahap melakukan proses pembicaraan dengan warga, jadi warga sudah secara prinsip setuju," kata Anies di Jakarta Utara, Rabu (7/2/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com