Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Klaim Diduga Dicuri Agen, Nasabah Allianz Lapor Polisi

Kompas.com - 12/02/2018, 20:59 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wiwih Luciani Bohar, seorang nasabah asuransi Allianz melaporkan dugaan pencurian dan penggelapan yang dialaminya beberapa waktu lalu. Alvin Lim, selaku pengacara menjelaskan, pencurian ini bermula dari meninggalnya suami Wiwih, Belki Sukiyo pada Juli 2017 lalu.

"Keluarga Bapak Belki membeli empat polis asuransi Alliaz untuk dia, istri, dan dua anaknya. Kemudian pada Februari 2017, Bapak Belki sakit dan dirawat di rumah sakit," kata Alvin di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/2/2018).

Selama menjalani perawatan di rumah sakit, istri Belki kesulitan mencairkan klaim asuransi. Belki bahkan sempat di rawat di rumah karena biaya perawatan di rumah sakit belum juga bisa cair. Setelah didesak, baru lah klaim tersebut cair. Namun sayangnya Belki sudah meninggal dunia.

Ketika akan menarik uang berisi klaim di rekening BCA milik Belki, Wiwih diminta megurus surat kematian dan surat ahli waris oleh bank terlebih dahulu.

Baca juga : Kembali Dilaporkan ke Polisi, Ini Kata Allianz

Kemudian ketika semua surat lengkap pada Januari 2018 dan Wiwih akan menarik uang di rekening, pihak bank memberi tahu bahwa rekening berisi klaim yang totalnya mencapai Rp 105 juta tersebut sudah ditarik bertahap oleh orang yang mengaku Belki.

"Katanya ada orang yang mirip seperti Pak Belki, datang dengan KTP atas nama itu, minta buku dan ATM baru, kemudian isi saldonya ditransfer ke orang namanya Feronika, itu agen," ujar Alvin.

Alvin mengetahui Feronika adalah agen asuransi Allianz dari buku polis yang menerangkan nama agen adalah Feronika. Padahal, empat polis asuransi awalny dibeli dari agen Prudential bernama Robby. Namun Robby juga menawarkan asuransi Allianz untuk Belki dan keluarga dari agen Feronika.

Baca juga : Mantan Presdir Allianz Dilaporkan ke Polisi untuk Ketiga Kalinya

Alvin mengaku pihaknya sudah berusaha menghubungi Allianz terkait masalah ini, namun belum juga mendapat respon. Oleh karena itu ia melaporkan Feronika ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penggelapan dan pemalsuan surat.

"Kami kecewa karena pihak asuransi seharusnya bertanggung jawab atas data-data yang diberikan klien. Kan ada nomor rekening, KTP, KK, dari situ bisa tahu nama ibu dan sebagainya sehingga disalahgunakan," kata Alvin.

Kasus ini tengah ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dengan laporan nomor 640/II/2018/PMJ.Dit Reskrimum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com