Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejiwaan Pelaku Pembunuhan Istri dan Anak di Tangerang Diperiksa

Kompas.com - 15/02/2018, 10:06 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com — Polisi akan memeriksa kondisi kejiwaan Muchtar Effendi alias Pendi (60) yang menjadi tersangka kasus pembunuhan istri dan kedua anak tirinya di Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang, Banten.

Pendi sedang dirawat di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, karena menderita luka tusuk dalam peristiwa pembunuhan tersebut. Berdasarkan keterangan polisi, Pendi saat itu berusaha bunuh diri setelah membunuh istri dan dua anak tirinya.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak RS Polri untuk memantau perkembangannya (Pendi) dan nantinya melakukan tes kejiwaan pada diri tersangka," kata Kapolres Metro Tangerang Kombes Harry Kurniawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (15/4/2018).

Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak yang Memecah Keheningan Pagi di Taman Kota Permai 2

Tes kejiwaan tersebut dilakukan setelah kondisi Pendi membaik. Menurut Harry, sampai saat ini, Pendi masih dalam keadaan lemah akibat luka tusuk yang dilakukannya sendiri.

Polisi juga akan menggali informasi terkait alasan Pendi membunuh dua anak tirinya. Sejauh ini, masih belum jelas motif Pendi menghabisi nyawa kedua anak tirinya tersebut.

"Belum ada keterangan dari tersangka mengapa membunuh anak-anak tirinya. Yang jelas, pada saat peristiwa itu terjadi semuanya memang ada di rumah. Mengapa dibunuh masih akan kami tindak lanjuti," ujar Harry.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Senin lalu. Korban tewas adalah istri tersangka bernama Emah (40) dan kedua anak tirinya, Nova (19) dan Tiara (11).

Dari keterangan polisi, pembunuhan itu bermula dari pertengkaran terkait ketidaksetujuan Pendi atas pembelian mobil yang dilakukan Emah.

"Jadi, tiga hari sebelum pembunuhan, keduanya terlibat cekcok karena tersangka ini tidak mau memberikan uang cicilan untuk membayar mobil yang dibeli Emah. Dari situ tersangka terus bertengkar dan berniat membunuh istrinya tersebut," kata Harry.

Baca juga: Luka Tusuk Jadi Penyebab Kematian Korban Pembunuhan di Tangerang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com