Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Lima Pelaku Penyelundupan Sabu di Dalam Botol Maskara

Kompas.com - 19/02/2018, 12:51 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima pelaku berinisial R (38), E (43), A (26), A (28), dan MA (40) diamankan jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya karena menyelundupkan narkoba jenis sabu ke dalam botol kemasan kosmetik.

"Kelima pelaku memasukkan sabu ke dalam botol kosmetik maskara. Kami melakukan penangkapan pada Rabu (14/2/2018) sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan saat dikonfirmasi, Senin (19/2/2018).

Suwondo menjelaskan, penangkapan ini bermula ketika polisi mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai rencana pengiriman narkoba dari Aceh menuju Jakarta.

"Tim dari Ditresnarkoba Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan, dan berhasil ungkap kasus narkoba jenis Methampethamin alias sabu, jaringan Aceh ini," sebutnya.

Baca juga : TKI dari Malaysia Bawa Kaleng Biskuit, Ternyata Berisi Sabu

Polisi kemudian membuntuti pelaku dari Merak, Banten hingga tiba di Jalan Arjuna Utara, Kedoya Selatan, samping pintu tol Kebun Jeruk, Jakarta Barat," paparnya.

"Dari kelima orang tersebut kami menyita barang bukti berupa enam kotak masing-masing berisi 24 maskara merk Koko dan Kyle," kata dia.

Di dalam kemasan-kemasan tersebut, polisi menemukan narkotika jenis sabu dengan berat bruto 773,8 gram. Selain itu polisi juga mengamankan satu unit motor Honda Beat warna biru B 5832, dan enam buah ponsel.

Hingga kini polisi masih mendalami perkara ini untuk mengetahui pemasok sabu.

Kompas TV Polisi menyita barang bukti empat sachet sabu bersama alat isapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com