Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Solusi untuk Atasi Kemacetan di Perempatan Duren Ciputat

Kompas.com - 23/02/2018, 22:48 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Persimpangan Duren atau Perempatan Duren di Ciputat, Tangerang Selatan, terkenal dengan kemacetan lalu lintasnya, terutama di pagi dan sore hari.

Persimpangan Duren di Kampung Sawah, Ciputat, itu menghubungkan daerah Bintaro, Serpong, dan Ciputat.

Kasat Lantas Polres Tangsel AKP Lalu Hedwin Hanggara menyampaikan, ada beberapa penyebab kemacetan di lokasi itu.

"Pertama di (sekitar) sana banyak pemukiman, kedua Simpang Duren ini tidak simetris, perempatan bukan, pertigaan bukan dan kemudian memang arus iendaraan yang padat akibat banyaknya pemukiman tadi," kata Hedwin kepada Kompas.com, Jumat (23/2/2018).

Hedwin juga menilai, lebar jalan di Persimpangan Duren tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang melintas.

Ia mengatakan telah memiliki beberapa alternatif solusi untuk mengurai kemacetan di Persimpangan Duren. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh pihaknya, harus kerja sama dengan instansi terkait lainnya.

"Maunya kami sih jalan di Simpang Duren itu dilebarkan ya, tapi itu kan kebijakan Dinas PU, terus juga bisa dikasih traffic light yang mana itu kewenangan Dishub. Intinya butuh kerja sama semua pihak untuk menyelesaikan masalah di Simpang Duren," tandasnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengadakan rapat dengan sejumlah institusi untuk membahas masalah kemacetan di lokasi tersebut.

"Sudah pernah ada koordinasi, kemarin kami sudah ada rapat khusus membahas Simpang Duren. Memang ada beberapa alternatif, tapi sedang kami kaji mana yang dalam waktu dekat bisa menyelesaikan permasalahan di sana," kata Hedwin.

Salah satu solusi yang mungkin bisa diterapkan adalah dengan membuat salah satu ruasnya menjadi satu arah.

"Soal satu arah di ruas jalan Simpang Duren memang dimungkinkan tetapi saya belum bisa memastikan karena kebijakan itu harus melibatkan semua pihak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com