Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Jemaah Umrah di Solo Juga Melaporkan Abu Tours ke Polisi

Kompas.com - 03/03/2018, 15:33 WIB
Labib Zamani,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Calon jemaah umrah yang merasa telah menjadi korban penipuan PT Amanah Bersama Umat Abu Tours dan Travel melaporkan perusahaan itu serta pengelolanya   ke Polresta Surakarta, Sabtu (3/3/2018). Mereka melaporkan agen perjalanan itu ke polisi lantaran tidak segera diberangkatkan umrah.

Kepala Unit (Kanit) IV Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Surakarta, Iptu Sudarmiyanto mengatakan, calon jemaah umrah yang melapor ke Polresta Surakarta sebanyak 205 orang. Mereka tersebar di beberapa daerah di wilayah eks Karesidenan Surakarta.

"Yang sudah menyerahkan bukti pembayaran berupa kuitansi pelunasan ada 22 orang," katanya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.

Abu Tours dan Travel sebelumnya juga telah diadukan sejumlah orang di berbagai kota di Indonesia, antara para korban di Malang di Jawa Timur, di Makassar, Sulawesi Selatan, dan di Majene, Sulawsi Barat.

Baca juga : Dilaporkan ke Polisi oleh Calon Jemaah, Ini Kata Abu Tours

Para korban di Solo itu mendaftar umrah melalui kantor cabang Abu Tours dan Travel di Jalan Adi Sucipto No 113 B, Karangasem, Laweyan, Solo. Mereka seharusnya diberangkatkan pada Januari lalu.

Namun manajemen biro umrah yang berkantor pusat di Makassar itu menunda keberangkatan mereka. Tidak adanya kepastian keberangkatan membuat mereka malaporkan kasusnya ke polisi.

"Setelah jatuh tempo mereka menagih janji pihak manajemen untuk diberangkatkan umrah. Tapi juga tidak jadi diberangkatkan," jelas dia.

Dia mengungkapkan, korban rata-rata sudah membayar lunas. Setiap jemaah mestinya membayar biaya paket sebesar Rp 21 juta. Namun karena Abu Tours memberikan potongan harga, setiap jemaah hanya membayar sekitar Rp 16 juta.

"Potongan harga inilah yang menjadi perhatian sehingga banyak warga yang tertarik untuk mendaftar umrah melalui biro umrah ini," kata Sudarmiyanto.

Baca juga : Korban Abu Tours di Majene Berkumpul untuk Bahas Kelanjutan Nasib Mereka

Kantor cabang Abu Tours dan Travel di Jalan Adi Sucipto Laweyan, Solo, Jawa Tengah sudah tidak lagi beroperasi. Kantor itu  tutup sejak 9 Februari 2018, setelah gagal memberangkatkan calon jemaah umrah.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Surakarta, Rosyid Ali Syafitri mengatakan, mereka pernah mendatangi kantor cabang biro umrah Abu Tour di Solo sebelum ditutup. Kedatangannya terkait banyaknya laporan calon jemaah umrah yang gagal diberangkatkan.

Berdasarkan data calon jemaah umrah dari Kementerian Agama Surakarta, ada sekitar 214 orang yang belum diberangkatkan umrah oleh manajemen Abu Tours dan Travel. Mereka ini tersebar di wilayah eks Karesidenan Surakarta.

Rosyid menambahkan, dari 214 calon jemaah umrah itu akan diberangkat dalam lima kloter, yakni 27 Januari 2018, serta pada 10, 13, 20 dan 27 Februari 2018. Namun sampai saat ini para calon jemaah tak kunjung diberangkatkan.

Kantor cabang Abu Tours dan Travel di Solo itu, kata dia, belum mengantongi izin dari Kementerian Agama Surakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com