Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Instruksikan Lurah Tak Gusur PKL

Kompas.com - 03/03/2018, 16:21 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menginstruksikan para lurah agar tidak menggusur pedagang kaki lima (PKL). Permintaan ini disampaikannya ketika meresmikan Lokbin Susukan di Jakarta Timur, Sabtu (3/3/2018).

"Kita nggak main tertibkan, enggak apa-apa, jangan ditutup-tutup Pak Lurah, Bu Lurah," kata Sandiaga dalam sambutannya.

Sandiaga menjelaskan, kebijakannya adalah menertibkan dengan solusi. Ia ingin para PKL yang sudah lama berjualan agar ditata, alih-alih digusur.

"Jadi begini, menata, bukan menertibkan tanpa solusi. (Ditegaskan) menata. Ini adalah cara menata yang benar. Dikasih solusinya," kata Sandiaga.

Baca juga : Sandiaga Mengaku Mabuk Durian Saat Resmikan Lokbin Susukan

Soal pedagang pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, yang kemarin menuntut agar dibolehkan kembali berjualan di jalan, Sandiaga mengatakan tuntutan itu datang dari pedagang yang memang menyewa ruang di jalan. Setelah pedagang dimasukkan ke dalam pasar, tak ada lagi praktik pungutan dan usaha liar.

"Berarti ada tuan, bayar, sewa lapaknya. Nah praktik-praktik seperti itu yang pelan-pelan kita kurangi. Yang begini (lokasi binaan) yang benar. Ditata dengan baik. Ada simbiosis mutualisme yang saya sebutkan tadi," kata dia.

Baca juga : Sandiaga Diprotes PKL di Pasar Perumnas Klender karena Direlokasi

Lalu, bagaimana jika setelah penataan, pedagang lainnya datang mengokupasi lahan yang sudah ditata?

"Oh itu tegas. Kalau misalnya sudah begitu. Harus tegas. Kalau misalnya yang sudah berdagang di sana, kita kunci dulu angkanya berapa. Di sini (Lokbin Susukan) 169, kita kunci. Akan terjadi flow penertiban. Dan sistemnya pop up. Bukan sistemnya seperti dulu," kata Sandiaga.

Menurut dia, PKL yang ditata tak akan selamanya menjadi pedagang di lokasi binaan. Ia meyakini mereka akan naik kelas.

Baca juga : Sandiaga: Dulu KFC, McDonalds Mulainya Juga dari Kecil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com