Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolsek Palmerah Gandeng Ojek Online Atasi Kasus Curanmor

Kompas.com - 06/03/2018, 18:57 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Palmerah Jakarta Barat Kompol Aryono mengumpulkan puluhan ojek online untuk deklarasi damai dan tidak main hakim sendiri di Polsek Palmerah, Selasa (6/3/2018).

Selain itu, Aryono juga mengajak ojek online membantu menangkap pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor). 

"Kalau ada yang berhasil menangkap pelaku curanmor saya kasih hadiah," kata Aryono di Polsek Palmerah disela-sela acara pembacaan ikrar untuk mencegah aksi tindak pidana dan persekusi.

Namun, Aryono enggan membocorkan jenis hadiah yang akan diberikan nantinya. Ia mengatakan ingin memberikan motivasi agar kerjasama polisi dan pengendara ojek online bisa berjalan lancar.

Komitmen kerjasama itu disampaikan di hadapan 31 orang pengedara ojek online dari kelurahan Palmerah, Kemanggisan, Slipi, Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jati Pulo.

Baca juga : Cegah Persekusi, Polisi Kumpulkan Pengemudi Ojek Online

Setelah ini, mereka sepakat membentuk grup perbincangan lewat aplikasi Whats App bernama Ojolali sebagai tempat berbagi informasi.

"Kalau ada kejadian di wilayah lain silahkan aja share. Tapi kalau wilayah kita jangan lupa dilaporkan. Laporkan kalau ada yang menggangu kepentingan umum. Jadi kita bisa menyampaikan ke masyarakat. Tapi saling mengutamakan kejadian di Palmerah," kata Aryono.

31 pengendara ojek online berkumpul untuk membacakan ikrar mencegah aksi persekusi di Palmerah, Jakarta Barat pada Selasa (6/3/2018).RIMA WAHYUNINGRUM 31 pengendara ojek online berkumpul untuk membacakan ikrar mencegah aksi persekusi di Palmerah, Jakarta Barat pada Selasa (6/3/2018).

Menanggpi perjanjian tersebut, Iyan (46) pengendara ojek online Grab mengatakan kalau pernyataan Kapolsek menjadi motivasi untuknya dalam menjaga lingkungan.

"Itu motivasi. Jadi kami enggak hanya bekerja sebagai ojek tapi juga menjaga lingkungan harus dijaga untuk ketertibannya. Ada ini motivasi banget buat saya sebagai ojo,l" kata Iyan.

Ia berharap agar kegiatan ini bisa diikuti oleh wilayah lain. Pengendara Grab lain Gusti (35) ikut setuju dengan perjanjian yang dilontarkan oleh Aryono.

"Ini bagus banget. Jadi kami bisa saling merangkul dan mendapat apreasisi," kata Gusti.

Gusti mengatakan bahwa ia tak berharap bentuk hadiah yang bermacam-macam dari perjanjian tersebut. Ia memilih untuk menjaga hubungan baik dengan kepolisian setelah perjanjian diumumkan.

"Tidak berharap (hadiah) tapi kami mengapresiasi pihak kepolisian agar kami bisa saling menjaga," tambah Gusti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com