Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Persekusi, Polisi Kumpulkan Pengemudi Ojek Online

Kompas.com - 06/03/2018, 17:21 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian di Polsek Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (6/3/2018), mengumpulkan pengendara ojek online.  Kapolsek Palmerah Kompol Aryono mengatakan, pihaknya ingin pengendara ojek online tidak main hakim sendiri saat berada di jalanan dan tidak terlibat  persekusi.

Sebanyak 31 pengendara ojek online dari tiga perusahaan aplikasi ojek online yaitu Grab, GoJek, dan Uber hadir. Mereka datang dari kawasan Palmerah, Kemanggisan, Slipi, Petamburan Utara, Petamburan Selatan, dan Jati Pulo.

"Kami adakan ini agar tidak ada kasus main hakim sendiri yang dilakukan ojol (ojek online). Agar mereka juga tertib dalam berlalu lintas," kata Kompol Aryono.

Aryono berharap tukang ojek online di kawasan Palmerah tidak ikut-ikutan terlibat penyerangan seperti yang dilakukan tukang ojek online di daerah lain. Ia juga meminta mereka  menaati aturan berlalu lintas.

"Jangan sampai melawan arus lalu lintas. Kita ini harus jadi orang-orang yang sadar hukum," tambahnya.

Dalam pertemuan itu, mereka membacakan ikrar untuk tertib berlalu lintas, tidak main hakim sendiri, serta tidak terlibat persekusi.

Polsek Palmerah dan para pengendara ojek online juga sepakat untuk membentuk sebuab grup What's App sebagai tempat saling berbagi informasi.

"Nanti kami kasih nama grup Ojolali kepanjangan Ojek Online Antar Lingkungan," kata Aryono.

Di grup tersebut, polisi meminta agar pengendara bisa mengabarkan kejadian yang ada di sekitarnya. Mereka diminta untuk mengirimkan informasi sekaligus foto jika ada kejadian di jalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com