Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Anies yang Terus Diminta Membuka Jalan Jatibaru Tanah Abang...

Kompas.com - 09/03/2018, 07:31 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Permintaan membuka kembali Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, terus-menerus datang dari sopir angkot.

Mereka menilai solusi OK Otrip dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak sesuai harapan.

Salah satunya soal target perjalanan 190 kilometer per hari yang harus ditempuh para sopir. Mereka kesulitan mencapai target itu.

Baca juga: Sandiaga Ingin Penataan Tanah Abang seperti Blok M

Ketidaksesuaian ini membuat sopir angkot Tanah Abang melakukan somasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebuah usaha yang mereka lakukan agar Jalan Jatibaru dibuka kembali.

Terkait tuntutan itu, Anies menjawab solusi harus sesuai dengan masalah yang muncul.

"Jadi kalau misalkan ada masalah baru, ya, carikan solusi-solusi baru," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2018).

Baca juga: Kadishub Siap Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Terkait Tanah Abang

Ketika yang menjadi masalah adalah sistem OK Otrip,  seharusnya itulah yang dicarikan solusi.

Anies mengatakan, masalah baru yang muncul tidak boleh serta merta membatalkan seluruh kebijakan.  Pemprov DKI juga sudah membahas persoalan OK Otrip Tanah Abang. 

"Bahwa bagaimanapun pemerintah harus menyiapkan pembiayaan selisih antara biaya yang dikeluarkan operator dengan pemasukannya. Karena kalau tidak, ya, tidak ada yang mau berusaha di bidang transportasi umum," ujarnya.

Bukan sekadar buka tutup

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (08/02/2018). Pemprov DKI Jakarta hanya memperbolehkan angkot Tanah Abang melintasi Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat mulai pukul 15.00-08.00.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (08/02/2018). Pemprov DKI Jakarta hanya memperbolehkan angkot Tanah Abang melintasi Jalan Jatibaru Raya, Jakarta Pusat mulai pukul 15.00-08.00.
Anies mengatakan, persoalan Jalan Jatibaru bukan sekadar membuka tutup jalan.

Penutupan Jalan Jatibaru merupakan salah satu bagian penataan Tanah Abang tahap pertama. Menurut rencana, penataan akan dilakukan sampai tiga tahap.

Anies ingin penataan Tanah Abang dilihat secara keseluruhan. Terkait pembukaan Jalan Jatibaru, dia merasa hal itu belum mendesak.

Baca juga: Jumat, Polisi Panggil Kadishub DKI dan Saksi Ahli soal Penataan Tanah Abang

"Artinya, kalau misalnya (Jalan jatibaru) harus dibuka itu karena urgensi apa gitu yang membedakan dibandingkan bulan lalu, kan, enggak ada yang beda," ujarnya.

Lagipula, jika harus membuka Jalan Jatibaru, Pemprov DKI harus menyiapkan tempat relokasi bagi PKL Tanah Abang.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Irwandi mengatakan, pedagang akan direlokasi ke atas sky bridge. Artinya, kemungkinan Jalan Jatibaru dibuka kembali setelah sky bridge terbangun.

Baca juga: Anies: Permasalahan Tanah Abang Jangan Dijadikan Wacana Politik

Pembangunan sky bridge termasuk bagian penataan Tanah Abang.

"Jadi masih tunggu sky bridge dulu," kata Irwandi.

Tidak dipolitisasi

Sekretaris Jenderal Cyber Indonesia Jack Boyd Lapian di Mapolda Metro Jaya, Senin (5/3/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Sekretaris Jenderal Cyber Indonesia Jack Boyd Lapian di Mapolda Metro Jaya, Senin (5/3/2018).
Di luar hal itu, Anies meminta masalah Tanah Abang tidak menjadi wacana politik.

"Kalau menjadi politik, itu menjadi siapa di posisi apa, lalu sikapnya bagaimana," ujar Anies.

Ia tidak menyebut siapa yang menjadikan persoalan Tanah Abang menjadi wacana politik. Anies hanya menyebut isu penting mengenai Tanah Abang ini adalah penataan orang yang berlalu-lalang, berlalu lintas, dan berdagang di sana.

Baca juga: Bang Ocid, Sopir Angkot Tanah Abang, dan Tuntutan Jalan Jatibaru Dibuka

"Saya mengajak kepada semua mari lihat persoalan Tanah Abang ini semata-mata sebagai masalah teknokratik," ujarnya.

Kompas TV Dana Moneter Internasional atau IMF menilai perekonomian Indonesia telah berjalan baik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com